Ridwan Kamil Percepat Proyek Waduk Atasi Kekeringan di Jabar

Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil
Sumber :
  • VIVA/Adi Suparman

VIVA – 20 Kabupaten Kota di Jawa Barat, dinyatakan dalam status kekeringan akibat musim kemarau yang membuat 166,957 kepala keluarga mengalami kesulitan mendapatkan air bersih untuk konsumsi pribadi dan sebanyak 20,621 hektare lahan pertanian gagal panen.

Pakai Pelumas Biar Area Genital Lebih Licin, Ketahui Dulu 5 Efek Sampingnya Ini

Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil menjelaskan, pada permasalahan kekeringan ini pihaknya berkoordinasi dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kemen PUPR) untuk membantu percepatan proyek pembangunan waduk. Salah satunya pembangunan Waduk Leuwikeris Kabupaten Ciamis.

“Ini sudah saya monitor sejak awal, memang kemarau ini situasinya sudah koordinasi dengan PUPR supaya melakukan percepatan proyek jangka menengah agar segera melakukan pembangunan waduk-waduk,” ujar Ridwan di Jatinangor Sumedang, Selasa 6 Agustus 2019.

BLT El Nino Akan Diberikan Hingga Maret 2024

Ridwan melanjutkan, untuk penanganan sementara, pihaknya meminta masing-masing kepala daerah terdampak mengendalikan distribusi air. “Strategi jangka menengahnya ada. Sedangkan di jangka pendeknya kita sudah rapat dengan Bupati untuk pergiliran,” katanya.

Diutarakannya, distribusi air oleh masing-masing perusahaan air untuk kebutuhan masyarakat sehari-hari agar mudah terjangkau. “Khusus air bersih PDAM di Jawa Barat sudah diinstruksikan untuk proaktif, kalau macet truk tangki airnya mendatangi masyarakat,” katanya.

Negara Kekeringan Likuiditas, Mengapa?

Sebelumnya, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jawa Barat menetapkan 20 kabupaten kota berada dalam kondisi kekeringan akibat musim kemarau. Kepala Seksi Pusdalops BPBD Jawa Barat, Budi Budiman menjelaskan, daerah terdampak akibat tidak ada curah hujan ini sebelumnya terdapat 13 wilayah.

Daerah yang menyusul terdampak yaitu Kabupaten Bandung, Kabupaten Cianjur, Kabupaten Ciamis, Garut dan Kabupaten Sumedang. “Kekeringan ini terjadi di 374 desa di 171 kecamatan," kata Budi.

Dari jumlah itu, sebanyak 166,957 kepala keluarga mengalami kesulitan mendapatkan air bersih untuk konsumsi pribadi dan sebanyak 20,621 hektare lahan pertanian mengalami kekeringan. Kabupaten Cianjur menjadi daerah terdampak paling parah.

Pihaknya memastikan telah mendistribusikan air untuk kebutuhan masyarakat mencapai 1,799,100. “Lalu Kabupaten Bandung dan Indramayu juga cukup banyak," kata Budi.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya