Kapolsek di Sumut Bonyok Digebuki Bandar Narkoba, Pelaku Mati Ditembak

Kepala Polsek Patumbak AKP Ginanjar saat dirawat di rumah sakit di Medan pada Sabtu, 10 Agustus 2019, usai dikeroyok oleh kawanan bandar narkoba.
Sumber :
  • VIVA/Putra Nasution

VIVA – Kepala Kepolisian Sektor Patumbak AKP Ginanjar menjadi korban penganiayaan oleh bandar narkoba bersama anak buahnya saat digerebek di Jalan Karya Marindal I, Gang Rukun, Kecamatan Patumbak, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara, Kamis sore, 8 Agustus 2019. Tersangkanya berinisial A.

Mumpung Ramadhan, Ammar Zoni Banyak Berdoa Agar Segera Bebas dari Penjara

Menurut Kepala Satuan Reserse Narkoba Polrestabes Medan AKBP Raphael Sandy Cahya Priambodo, penganiayaan itu berawal ketika Polsek Patumbak menerima laporan masyarakat atas maraknya peredaran narkoba di lokasi kejadian. Kemudian sang kepala Polsek bersama anggota bergerak menuju target.

Saat tiba di lokasi, petugas melihat tersangka A sedang duduk di depan rumah, seperti menunggu pembeli sabu-sabu datang. Mengetahui petugas akan menyergap, tersangka A berusaha melarikan diri menuju jalan besar.

Pakai Uang Palsu Beli Narkoba dan Punya Senpi Rakitan, Pecatan TNI AL di Lampung Ditangkap

Sesampai di jalan besar, ternyata tersangka tidak sendirian. Dia beserta 20 orang rekannya lantas mengeroyok Ginanjar dan anggota Polsek Patumbak menggunakan senjata tajam.

"Kapolsek Patumbak mengalami luka di wajah, tepatnya pipi kiri di bawah mata, dan lengannya. Kemudian dilarikan oleh anggotanya ke rumah sakit guna mendapatkan perawatan medis," kata Raphael di Medan, Sabtu, 10 Agustus 2019.

Viral, Pria Serang Polisi Pakai Golok Gara-gara Dendam Pernah Ditangkap

Mendapatkan informasi Ginanjar menjadi korban penganiayaan, Satuan Reserse Narkoba dan Tim Pegasus Satuan Reserse Kriminal Polrestabes Medan turun ke lokasi untuk memperkuat dan melumpuhkan aksi kawanan sindikat narkoba itu.

Alhasil, A berhasil dibekuk saat bersembunyi di kamar mandi milik seorang warga. "Petugas juga menemukan barang bukti 5 plastik klip berukuran sedang berisi sabu-sabu, 5 plastik klip berukuran kecil berisi sabu-sabu, timbangan elektrik, seratusan plastik kosong dan uang Rp300 ribu hasil penjualan narkoba yang dibuang tersangka ke WC," ujar Raphael. 

Tersangka kemudian dibawa untuk pengembangan mencari barang bukti lain serta para pelaku pengeroyokan terhadap kapolsek dan anggotanya. Namun, setiba di Jalan Marindal, tepatnya di belakang pabrik Alumex, tersangka melawan dan berusaha kabur sehingga petugas beberapa kali memberikan tembakan ke udara, namun tak diindahkan pelaku.

"Petugas akhirnya melakukan tindakan tegas terukur dengan menembak betis kanan tersangka. Tetapi tersangka yang terluka justru melompat ke parit. Selanjutnya tersangka dibawa ke RS Bhayangkara Medan guna mendapat perawatan medis. Beberapa jam dirawat, tersangka akhirnya tewas. Hingga kini jasad tersangka masih di rumah sakit," kata Raphael. 

A merupakan target operasi polisi karena jaringannya mampu menjual narkoba dengan jumlah besar setiap pekan. "Dalam seminggu, tersangka bisa menjual setengah sampai satu kilogram sabu-sabu,” ujarnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya