Polisi: Kebakaran Gunung Guntur Pertanda Akan Musim Hujan Hanya Mitos
- VIVA/Diki Hidayat
VIVA – Sebagian masyarakat Kabupaten Garut, Jawa Barat, menganggap jika Gunung Guntur kebakaran ialah pertanda akan segera masuk musim hujan. Namun setelah ditelusuri, anggapan tersebut salah besar. Kebakaran Gunung Guntur akibat masyarakat yang membuka lahan di lereng.
Menurut Kepala Polsek Tarogong Kaler Ipda Asep Saepudin, kebakaran lereng Gunung Guntur menjelang musim hujan tiba hanya mitos. Kebakaran yang terjadi lebih diakibatkan oleh pembukaan lahan yang dilakukan sekelompok masyarakat dengan cara membakar ilalang.
"Jadi, sebenarnya ini ulah pemilik lahan yang membuka lahan dengan cara dibakar, api membesar, dan merembet ke tanaman ilalang di lereng Gunung Guntur," ujarnya, Sabtu, 10 Agustus 2019.
Sekelompok masyarakat lereng Gunung Guntur dan anggota Polsek Tarogong Kaler Garut menemukan warga yang sedang membuka lahan di Blok Citiis antara perbatasan Gunung Guntur dan Gunung Masigit. Warga dan petugas juga menemukan lokasi pembukaan lahan di perbatasan antara Gunung Guntur dan Gunung Putri. Polisi langsung mengingatkan warga agar tak membakar ilalang dari lahan mereka.
Kebakaran Gunung Guntur juga diakibatkan oleh pembakaran lahan yang dilakukan oleh warga penggali pasir ilegal. Para penambang pasir sengaja membakar lahan agar nanti saat hujan turun tak usah repot-repot mengumpulkan pasir.
Polisi akan menindak tegas bagi siapa pun yang membakar ilalang di sekitar lereng Gunung Guntur. Apa pun alasannya, pembakaran ilalang selama ini menjadi penyebab terbakarnya lereng Gunung Guntur.