Masjid-masjid di DIY Pilih Daun dan Kotak Bambu Bungkus Daging Kurban

Besek dan daun jati jadi pembungkus hewan kurban
Sumber :
  • VIVAnews/Cahyo Edi

VIVA – Sejumlah masjid di Yogyakarta memilih menggunakan pembungkus ramah lingkungan untuk membungkus daging kurban. Pembungkus ramah lingkungan yang dipilih di antaranya adalah besek yakni berupa kotak dari bahan bambu maupun daun pisang atau daun jati.

10 Gejala Antraks pada Manusia yang Memakan Korban di Gunungkidul

Masjid Margoyuwono, Kecamatan Kraton, Kota Yogyakarta adalah salah satu masjid yang menggunakan bahan ramah lingkungan sebagai pembungkus hewan kurban. Di masjid itu, takmir memilih menggunakan daun jati sebagai pembungkus daging kurban.

Sekretaris Takmir Masjid Margoyuwono Hartoko menyampaikan, dipilihnya daun jati sebagai pengganti plastik untuk membungkus daging kurban yang dibagikan bukan hanya dilakukan tahun ini. Sudah sejak beberapa tahun terakhir, takmir masjid memilih daun jati sebagai pembungkus daging kurban.

Bukan Muslim, Ini Alasan Bertrand Antolin Tetap Terlibat dalam Berkurban

"Dulu pakai daun jati tapi masih dilapisi plastik. Kalau tahun ini daun jati saja tanpa plastik. Kami siapkan kurang lebih 2000 daun jati," ujar Hartoko, Minggu, 11 Agustus 2019.

Selain di Masjid Margoyuwono, masjid pathok negoro, Ploso Kuning, Kabupaten Sleman juga memilih bahan ramah lingkungan untuk membungkus daging kurban. Takmir Masjid Ploso Kuning memilih menggunakan besek sebagai pembungkus daging kurban.

Viral Daging Kurban Dimasak Jadi Steak, Alhasil Alot: Kaya Sendal Jepit

Takmir Masjid Ploso Kuning, Kamaludin menyampaikan keputusan menggunakan besek dihasilkan dari rapat panitia kurban. Dari rapat itu, lahirlah keputusan mengganti plastik dengan besek. Besek yang dipakai di Ploso Kuning ini dilapisi dengan daun pisang sebagai alasnya.

Kamaludin menerangkan bahwa salah satu pertimbangan adalah karena plastik selama ini menjadi salah satu permasalahan sampah di Indonesia. Masjid Ploso Kuning, sambung Kamaludin ingin memberikan contoh pada masyarakat agar mengurangi penggunaan plastik.

"Kalau dihitung-hitung memang anggarannya lebih (bertambah). Tapi ini sebagai contoh apabila ada yang ingin menggunakan pembungkus yang lebih ramah alam. Kalau dipikir-pikir plastik yang dipakai sebagai pembungkus daging kurban juga hanya bisa dipakai sekali. Makanya kami putuskan ganti dengan besek saja," ungkap Kamaludin.
 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya