Logo BBC

Pemerintah Sering Bilang Mau Tangkap Pelaku Kebakaran Hutan, Hasilnya?

`Indeks Standar Pencemar Udara (ISPU), yang terpampang di Stasiun Pemantau Kualitas Udara (SPKU) kota Palangka Raya pun, pernah menunjukkan tingkat Partikulat (PM10) 650` - ANTARA FOTO
`Indeks Standar Pencemar Udara (ISPU), yang terpampang di Stasiun Pemantau Kualitas Udara (SPKU) kota Palangka Raya pun, pernah menunjukkan tingkat Partikulat (PM10) 650` - ANTARA FOTO
Sumber :
  • bbc

Asap kebakaran hutan di Kalimantan Tengah telah mengganggu aktivitas warga dan mendorong sejumlah masyarakat untuk turun tangan memadamkan api.

Putri Wahyuningtyas, 26 tahun, harus mengungsi ke tempat tinggal kerabatnya selama hampir sepekan, saat asap kebakaran hutan di Kalimantan Tengah masuk melalui ventilasi udara indekosnya yang tanpa pendingin ruangan.

Ia mengatakan bahwa "asap itu menyesakkan dada,” sehingga memilih mengungsi ke kediaman temannya yang memiliki AC untuk meminimalisir paparan asap.

Perantau asal Jawa Timur itu menceritakan asap mulai menebal sejak pertengahan Agustus.

"Parah banget sampai matahari ketutupan juga. Kayak kabut di bukit-bukit gitu, tapi itu asap," ujar Putri sambil terbatuk-batuk, penyakit yang katanya diderita sejak terpapar asap kebakaran hutan.

Ia pun sempat berpikir untuk pulang kampung akibat peristiwa itu.

Indeks Standar Pencemar Udara (ISPU), yang terpampang di Stasiun Pemantau Kualitas Udara (SPKU) kota Palangka Raya, pernah menunjukkan tingkat Partikulat (PM10) 650 alias sangat berbahaya, ujar Putri.

Untuk itu, ia berusaha mengurangi aktivitas di luar ruangan demi menjaga kesehatan.

Demi bernapas dengan aman, Putri pun harus berkeliling sejumlah apotek untuk mendapatkan masker N95, yang disebut lebih efektif menghalau polusi.