Ibu Kota Siap Pindah, Sistem Transportasinya Apa Kabar?

Rangkaian kereta Moda Raya Terpadu (MRT) Lebak Bulus-Bundaran HI melintas di Stasiun Fatmawati, Jakarta
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga

VIVA – Pemerintah tengah melakukan persiapan untuk memindahkan Ibu kota negara Republik Indonesia. Salah satu yang mendapat perhatian adalah sistem transportasinya. 

Wali Kota Berharap Proyek MRT 'Beneran' Sampai Tangsel: Itu Kita yang Usul

Nah, di ibu kota baru nanti, pemerintah juga sudah merancang sistem transportasinya. Seperti Jakarta saat ini, masyarakat tidak perlu repot saat hendak berpindah dari satu titik menuju titik tujuannya. Sebab, sistem transportasi sudah dibuat saling terkait atau terintergrasi.

Dikutip dari VIVAnews, dokumen Konsep Desain Ibu Kota Baru Republik Indonesia yang dibuat Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, menjelaskan, jika sistem transportasi terintegrasi dibangun secara bertahap. Integrasinya didesain berdasarkan jarak, populasi, level pelayanan dan biaya transportasi.

Pergerakan Pemudik Lebaran 2024 Capai 242 Juta Orang, Menhub Budi Beberkan Catatan dari Jokowi

Moda transportasi massalnya pun akan dibagi dalam dua kategori, yakni motorized dan non motorized. Untuk yang motorized, ada pesawat terbang komersil, kereta api, MRT/LRT, trem, bus ekspres, bus lokal, bus komuniti, dan kapal atau speedboat.

Sementara alat transportasi umum yang tidak memiliki penggerak mesin yang tersedia, yakni dokar, becak, dan perahu. Ada juga golongan transportasi pribadi berupa sepeda kayuh atau berjalan kaki untuk mencapai titik tujuan.

Vinfast Jadi Armada Andalan Taksi Online

Di ibu kota baru nanti, juga masih tersedia ojek sepeda motor yang beroperasi di level area blok, superblok, neighbourhood dan distrik. Dokar pun masih bisa beroperasi, namu areanya pada skala neighbourhood dan distrik.  Sementara moda transportasi kereta api terintegrasi dengan kawasan regional, yakni bandara, pelabuhan dan kota sekitar.

Rencananya, bus dan trem juga akan dikembangkan ketika kota inti pemerintahan itu memiliki jumlah penduduk kurang lebih 160 ribu jiwa. Sedangkan MRT/LRT dikembangkan ketika jumlah penduduk di sana sudah mencapai tiga juta jiwa.

Deputi Gubernur BI, Filianingsih Hendarta.

Penjelasan BI soal Layanan Alipay Mau Masuk Indonesia

Bank Indonesia (BI) buka suara, soal Ant Group yang berencana memperluas layanan Alipay+ di Indonesia pada tahun 2024.

img_title
VIVA.co.id
24 April 2024