Logo timesindonesia

Kemarau, Penghasilan Penambang Pasir Purbalingga Menurun

Penambang pasir tradisional di Sungai Klawing, Desa Tejasari, Kecamatan Kaligondang, Purbalingga. (FOTO: Sinnangga Angga/TIMES Indonesia)
Penambang pasir tradisional di Sungai Klawing, Desa Tejasari, Kecamatan Kaligondang, Purbalingga. (FOTO: Sinnangga Angga/TIMES Indonesia)
Sumber :
  • timesindonesia

Kemarau panjang di Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah berdampak pada kurangnya debit air atau dangkalnya air sungai. Kondisi ini membuat para penambang pasir tradisional di Sungai Klawing mengalami kesulitan dalam menggali pasir. Akibatnya, pendapatan mereka menurun.

Salah satu penambang pasir tradisional, Paryono (48) di Desa Tejasari, Kecamatan Kaligondang mengaku dangkalnya air sungai Klawing membuat para penambang pasir harus ekstra dalam menggali dasar sungai untuk bisa mendapatkan pasir.

"Kalau musim kemarau seperti ini, pasir sulit dicari. Jadi pendapatan para penambang juga turun," ujarnya.

Menurutnya, saat musim hujan para penambang pasir bisa menambang 5 sampai 7 perahu per hari. Namun jika musim kemarau hanya mampu menghasilkan 2  sampai 3 perahu setiap harinya.

"Kalau sedang banyak pasir setengah jam saja sudah bisa menambang pasir satu perahu. Tapi kalau kemarau setiap penambang pasir butuh waktu dua sampai tiga jam untuk mandapatkan pasir satu perahu," katanya.