HS Dillon, Tokoh Antikorupsi Andalan Menlu Ali Alatas dan Presiden SBY

Sintong Panjaitan (kacamata dan batik hitam) berjabat tangan dengan HS Dillon.
Sumber :
  • Antara/ Salis Akbar

VIVA – Harbrinderjit Singh Dillon alias HS Dillon meninggal dunia di Rumah Sakit Siloam Bali, Senin, 16 September 2019. Pegiat antikorupsi, aktivis Hak Asasi Manusia (HAM), dan pakar pertanian itu menghembuskan nafas terakhir akibat komplikasi penyakit jantung dan paru-paru.

Rangkuman Gagasan Antikorupsi Anies, Prabowo dan Ganjar di PAKU Integritas KPK

Ia telah dirawat di RS Siloam Bali sejak 19 Agustus 2019. Siapakah sosok pria keturunan India tersebut? Berikut rekam jejaknya berdasarkan data yang diolah VIVA, Selasa, 17 September 2019:

HS Dillon lahir di Medan, Sumatera Utara, 23 April 1945 dari pasangan Partap Singh dan Dhan Kaur. Keluarganya merupakan salah satu keluarga Singh yang terkemuka di kota Medan. Sejak kecil, dirinya sudah memiliki ketertarikan pada pertanian dan pedesaan.

Anies Puji Standar Etika Orang-orang KPK Dulu: Datang di Sebuah Tempat, Tak Asal Ikut Makan

Ia juga berpendapat bahwa pertanian harus menjadi prioritas dalam proses pembangunan di Indonesia. Pria lulusan Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara (USU) tersebut mengawali kariernya di Departemen Pertanian.

HS Dillon fokus merancang kebijakan untuk meningkatkan perekonomian Indonesia, dengan pendekatan rekayasa penyediaan pangan berbasis ekonomi pertanian.

Tak Hanya Ingin Revisi UU KPK, Anies Ingin Kembalikan Orang-orang Berintegritas ke KPK

Selain itu, pria yang memiliki tiga orang anak ini aktif di berbagai kegiatan. Tercatat, ia pernah menjabat sebagai vice president di Asian Society of Agricultural Economist.

Kemudian, pernah diangkat menjadi staf ahli Menteri Pertanian Bidang Pengembangan dan Perdagangan Komoditas.

Pada 1993, HS Dillon dipercaya Menteri Luar Negeri (Menlu) Ali Alatas sebagai utusan khusus untuk membantu Jacques Diouf menjadi Direktur Jenderal Food and Agriculture Organization (FAO).

Bukan itu saja.

Suami dari Drupadi S. Harnopidjati tersebut pernah juga menjadi Utusan Khusus Presiden bidang Penanggulangan Kemiskinan di era Presiden keenam Republik Indonesia, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), anggota Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (1998-2003) dan Anggota Tim Gabungan Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi (2000-2001).

Atas jasa dan pengabdiannya kepada bangsa dan negara, HS Dillon diganjar penghargaan Bintang Jasa Pratama dari Presiden SBY pada 2010, serta Bintang Mahaputera Utama dari Presiden Joko Widodo pada 2015.

Selamat jalan, pak Dillon!

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya