Kekeringan, Santri Ittihadul Ummah Ponorogo Shalat Minta Hujan

Berbagai persoalan bangsa khususnya kekeringan dan kebakaran hutan yang tersebar di berbagai tempat di Indonesia mengundang keprihatinan dari santri dan masyarakat di Ponorogo. Mengikuti instruksi PB NU, santri Pondok Pesantren Ittihadul Ummah Jarakan Ponorogo, Jawa Timur bersama warga Nahdliyyin di Bringinan, Jambon menggelar shalat Istisqa dan doa untuk keselamatan bangsa.

Kegiatan dilaksanan pada Minggu (29/9/2019) di Lapangan Desa Bringinan, Kecamatan Jambon, Ponorogo. Saat matahari mulai merangkak naik, para santri dan masyarakat telah bersiap di lapangan untuk mendengarkan penjelasan teknis tentang pelaksanaan kegiatan tersebut.

Sholat istisqa, dipimpin oleh KH. Muhsini, Mustasyar MWC NU Jambon, dan khatib Kiai Sholihin. Setelah shalat menjelaskan tata cara shalat istisqo, Imam bersama dengan santri dan masyarakat laksanakan shalat Istisqa sebanyak dua rakaat kemudian dilanjutkan khutbah.

“Di beberapa daerah di Ponorogo, dan beberapa tempat di Indonesia telah mengalami kekeringan, dan bahkan kebakaran hutan. Termasuk panasnya suasana kebangsaan kita beberapa hari terakhir. Kita berinisiatif melaksanakan kegiatan ini yang menggabungkan kemah riset dengan berbagai kegiatan sosial, yakni shalat istisqa dan bhakti sosial,” kata juru bicara Yayasan Al Ittihad Murdianto An Nawie.

Ketua panitia kegiatan, Saiful Bahri menambahkan kegiatan untuk merespon berbagai permasalahan iklim, khususnya kekeringan dan kebakaran hutan banyak terjadi khususnya di Ponorogo.

"Santri harus memiliki respons terhadap masalah sosial dan lingkungan yang sedang terjadi. Ini bentuk simpati kita, dan tentu ini adalah pelajaran berharga untuk para santri untuk bekal dalam hidup dalam masyarakat,” tambahnya.

Kiai Sholihin selaku khatib menjelaskan, shalat istisqa adalah upaya bersama memohon kepada Allah SWTagar segera turun hujan.