Selamat dari Rusuh Wamena, Warga Madura: Banyak Orang Papua yang Baik

Asap hitam dari aksi pembakaran terlihat di Wamena, Papua
Sumber :
  • Istimewa

VIVA – Kerusuhan di Wamena berdampak bagi warga Sampang, Madura, Jawa Timur yang merantau di tanah Papua. Puluhan warga Sampang yang tinggal satu kontrakan di Wamena kini lega setelah bisa keluar dari Wamena dan terhindar dari konflik horizontal di Jalan Hom Hom, Wamena, Papua.

Proyek Bangun Masjid Mantan K-Pop Daud Kim di Incheon: Kontroversi Memanas, Warga Menolak!

Gimana enggak nih, 21 orang satu kontrakan warga Sampang yang bekerja sebagai pengojek motor itu melewati situasi mencekam saat detik-detik diserbu massa pada 23 September 2019, saat kerusuhan itu pecah. Kala itu, unjuk rasa menjadi bentrok antara massa dengan aparat Brimob. 

Saat massa liar, pintu kontrakan warga Sampang yang semuanya bekerja sebagai pengojek itu digedor-gedor. Untungnya dalam usaha melarikan diri mereka diselamatkan orang Papua. Ternyata banyak orang Papua yang baik.

5 Polisi di Kolaka Ditangkap karena Keroyok Warga hingga Babak Belur, Kapolres Minta Maaf

Berikut faktanya berdasarkan pengakuan dari warga Sampang, Qoim, yang akhirnya bisa kembali ke Madura bersama istri dan dua  anaknya seperti yang dikabarkan VIVAnews:

Polisi mundur lempar batu

Cerita Sherly TKW yang Berhasil Taklukan Pejabat Arab Saudi, Kini Hidup Bergelimang Harta

Saat kerusuhan pecah pada 23 September 2019, Qoim mengaku sedang berada di kontrakan bersama teman-temannya, sekitar 21 orang. 

Terus polisi datang berhadap-hadapan tuh. Tapi karena dilempar batu oleh massa, petugas mundur tepat di depan kontrakan Qoim dan teman-teman. 

Dikepung

Massa beraksi liar. Qoim mengisahkan situasi makin kalut, saat massa menggedor-gedor pintu kontrakan. Semua yang di dalam diminta keluar tapi mereka memilih bertahan di dalam kontrakan. 

Bingung dengan situasi mencekam di luar. Qoim dan teman-teman berinisiatif menjebol atap belakang bagian belakang dan kemudian naik ke atap. Mereka kemudian meloncat dan melarikan diri, dan untungnya mereka kemudian bertemu dengan Brimob dan akhirnya diamankan di Kodim. 

Banyak orang Papua baik

Begitu menjebol atap kontrakan, salah satu teman Qoim, Ahmadi mengatakan mereka terus berjuang lho mencari lokasi aman. Mereka berlarian ke belakang kontrakan, melewati rumah-rumah warga. Untungnya nih, mereka diberi lewat oleh warga setempat. 

"Jadi, banyak juga orang Papua yang baik," ujar Ahmadi kepada VIVAnews.

Nginap di Kodim

Qoim dan rekannya akhirnya bisa menginap di Markas Kodim dan di evakuasi ke Bandara Wamena, yang sudah berkumpul puluhan ribu pendatang Papua yang menunggu diterbangkan dengan pesawat Hercules ke kampung halaman. 

Qoim mengungkapkan langsung mendaftar untuk dievakuasi begitu tiba di bandara. Empat hari berselang, Jumat 27 September 2019, baru bisa diterbangkan evakuasi.

Sampai di daeral asal 

Penerbangan evakuasi tidak langsung ke Jawa Timur. Dari Wamena, pesawat terbang mampir di Timika dan ke Makassar. Kemudian di terbangkan ke Semarang, Jawa Tengah dan langsung ke Surabaya, Jawa Timur. 

Sesampai di Jawa Timur, Qoim diistirahatkan di Asrama Transito untuk dipulangkan ke masing-masing kampung mereka.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya