Disomasi Polisi, Ananda Badudu: Saya Bukan Pinokio, Tak akan Kabur

Ananda Badudu.
Sumber :
  • Instagram Banda Neira

VIVA – Aktivis sekaligus musisi Ananda Badudu kembali menuai sorotan ketika disomasi oleh Polda Metro Jaya. Somasi dilayangkan karena Ananda menyebut bahwa para mahasiswa yang diamankan Polda Metro Jaya tak mendapatkan pendampingan hukum.

Pengemudi Mobil Fortuner Arogan Palsukan Pelat TNI Terancam 6 Tahun Bui

Atas pernyataan ini, Kanit IV Subdit Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya, AKP Rovan Richard Mahenu, mensomasi Ananda Badudu. Ia pun mengaku baru mengetahui bahwa pihak Polda Metro Jaya akan melakukan somasi kepadanya. Ananda menghargai dan telah menyiapkan tim hukum menghadapi somasi tersebut.

"Saya siap, untuk mengikuti semua permintaan Kepolisian sesuai prosedur hukum yang ada. Saya sudah menyiapkan tim hukum, yang siap mendampingi dalam setiap pemeriksaan," kata Ananda Badudu, seperti dikutip dari VIVAnews.

Pendeta Gilbert Dilaporkan Dugaan Penistaan Agama, Gus Yahya: PBNU Enggak Ikut Campur

Dengan tegas, ia pun menyatakan bahwa tak akan lari dan siap jika dipanggil pihak Polda Metro Jaya. "Saya tidak akan kabur, saya tidak akan lari jika dipanggil Polda," tutur Ananda.

Ia menuturkan, apa yang disampaikan hanya menyuarakan kebenaran. Menurutnya, kebenaran akan ia suarakan seberapa pun risiko yang ia tanggung. "Karena saya bukan Pinokio. Saya akan terus menyuarakan kebenaran itu," tegasnya.

Tangan Diborgol, Pengemudi Fortuner Arogan Ngaku Adik Jenderal Tertunduk Lesu di Kantor Polisi

Ananda Badudu kembali menekankan, jika pihak Polda membutuhkannya, dia siap datang. Karena, dia mendukung Polri menjadi pelindung dan pengayom rakyat.

Namun, saat disinggung kebenaran tidak adanya pendampingan hukum terhadap mahasiswa yang ditangkap, dia tak menjawab. "Nanti, terkait materi detailnya, kuasa hukum yang menjelaskan," katanya.

Motivasi pribadi

Selain itu, Ananda Badudu juga menjelaskan aktivitasnya menggalang dana untuk aksi mahasiswa beberapa waktu lalu karena atas motivasi pribadi. Ia melihat sejak dua bulan melihat negara sedang tidak baik-baik saja. Mulai dari kasus dugaan rasial di Surabaya, hingga puncaknya kerusuhan.

“Jadi ini berbuat sesuatu, apa pun bentuknya. Pokoknya, harus berbuat sesuatu,” kata Ananda. Ia menuturkan, apa yang dilakukannya ini sudah jauh-jauh merencanakan untuk melakukan penggalangan dana. Bahkan, tak sedikit yang menanyakan apa kepentingannya, serta siapa di balik aksinya.

“Saya kepentingannya apa sih, siapa orang di belakang. Kayaknya saya punya massa, punya lembaga, struktur, siap menggerakkan dan memobilisasi massa. Enggak, enggak sama sekali,” ujar Ananda.

Ia mengungkapkan, akhir-akhir ini dia melihat bisa ada demonstrasi yang mobil komandonya bagus, kemudian logistiknya mumpuni, serta flyer-nya beraneka ragam dan karena itu muncul dari benaknya bisa membuat aksi seperti itu dengan dana.

“Karena lihat hal itu, jadi kepikiran, ada satu aksi yang dananya digalang secara transparan, dan publik bisa terlibat. Dan, penggunaannya transparan, jelas penggunaannya untuk apa. Untuk makanan, minuman dan medis. Dan, siapa yang nyumbang kan kelihatan,” kata Ananda Badudu.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya