Hore! Program Digitalisasi Sekolah Masuk Papua

Mendikbud Muhadjir Effendy selfie dengan anak anak Distrik Sentani Jayapura
Sumber :
  • Instagram

VIVA – Untuk memastikan pemerataan layanan pendidikan yang seiring dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, kali ini Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) hadirkan digitalisasi sekolah di Provinsi Papua, tepatnya di Kota Wamena, Kabupaten Jayawijaya.

Freeport Indonesia Setor Rp 3,35 Triliun Bagian Daerah dari Keuntungan Bersih 2023

Dalam kunjungan kerjanya, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy secara simbolis memberikan bantuan berupa tablet dan peralatan teknologi lainnya.

"Saya ingin, Kabupaten Jayawijaya, khususnya kota Wamena menjadi ujicoba program digitalisasi sekolah. Oleh karena itu, tadi secara simbolik telah diserahkan gadget kepada kepala-kepala sekolah. Selain gadget, nanti ada PC server, internet dan infokus. Gadget ini diberikan kepada sekolah untuk dipakai oleh siswa tetapi tidak boleh dibawa pulang, hanya dipakai untuk waktu belajar di sekolah," ujar Muhadjir Effendy di SMPN 2 Wamena, pada Selasa 15 Oktober 2019.

PYCH Binaan BIN Buat Kegiatan Rutin di Papua: Pengembangan Wisata hingga Usaha

Melalui digitalisasi sekolah, Muhadjir berharap, tahun depan para peserta didik bisa memanfaatkan platform yang disediakan Kemendikbud yaitu rumah belajar sebagai sumber belajarnya. "Di Kemendikbud ada portal namanya rumah belajar. Di situ bahan-bahan pelajaran semua sudah lengkap. Anak-anak dibimbing oleh guru bagaimana cara mendapatkan bahan pelajaran itu. Jadi tidak semuanya dari buku, sebagian besar pelajaran didapatkan dari portal yang disediakan Kemendikbud," ujar mantan Rektor Universitas Muhammadiyah Malang ini.

Dengan program digitalisasi sekolah, Muhadjir menerangkan peserta didik yang ada di daerah 3T bisa bersaing dengan peserta didik yang ada di daerah maju.

BMKG Temukan Ketebalan Tutupan Es di Papua Berkurang 4 Meter

"Nanti kemampuan siswa-siswa yang ada di Wamena, tidak akan kalah dengan siswa-siswa yang ada di Jakarta. Kenapa? Karena bahan dan sumber pelajarannya sama dengan siswa yang ada di Jakarta. Tinggal gurunya harus hebat yang ada di sini, agar anak-anak yang ada di sini lebih hebat dari yang ada di Jakarta," imbuhnya.

Oleh karena itu, Muhadjir mengimbau guru-guru yang ada di daerah 3T segera mengikuti pelatihan bagaimana penggunaan rumah belajar. "Nanti akan kita kirim instruktur untuk melatih guru-guru di sini. Bagaimana cara belajar menggunakan gadget itu. Mudah-mudahan dengan begitu, kita akan terus mendukung siswa-siswa di sini," katanya.

Program digitalisasi sekolah diberikan oleh Kemendikbud kepada sekolah-sekolah yang berada di daerah 3T (tertinggal, terdepan, terluar) melalui Bantuan Operasional Sekolah (BOS) Afirmasi dan sekolah-sekolah yang memiliki kinerja baik melalui BOS Kinerja. Di kota Wamena sendiri, 100 unit tablet diserahkan kepada SMA, 100 unit untuk SMK, dan 20 unit untuk SD. Hal ini sejalan dengan program Presiden untuk pemerataan akses internet setelah sebelumnya peluncuran pertama dilaksanakan di Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau pada September lalu.

"Ingat, kamu semua peluang yang sama dengan anak-anak di luar Papua, semuanya bisa menjadi hebat, dari Wamena pun bisa menjadi orang sukses. Jadi jangan segan-segan dan ragu-ragu untuk belajar sungguh-sungguh," tambah Muhadjir.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya