Miris, 100 Anak dan Remaja Masuk RSJ Karena Kecanduan Gadget

Anak dan Gadget
Sumber :
  • U-Report

VIVA – Dampak buruk penggunaan gadget pada generasi muda belakangan semakin terasa. Hal itu bisa dilihat lewat meningkatnya pasien anak di Rumah Sakit Marzoeki Mahdi Bogor Jawa Barat yang menderita gangguan psikologi akibat kecanduan gadget dalam sebulan terakhir.

Kecanduan Gadget Adalah Gangguan Mental Serius, Kapan Harus Periksa ke Dokter?

Dilansir lewat tayangan tvOne Rabu 16 Oktober 2019, disebutkan rata-rata pasien yang masuk berusia Sekolah Dasar sampai tingkat SMP. Tak cuma di RS Marzoeki Mahdi, meningkatnya pasien gangguan psikologi akibat kecanduan gadget juga terjadi di Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Cisarua kabupaten Bandung Barat. Tercatat lebih dari 100 anak dan remaja usia 5-15 tahun menjalani pengobatan karena kecanduan bermain gim dalam dua tahun terakhir. 

Mayoritas mereka yang berobat mengalami gangguan penyerta yang berawal dari kecanduan gim. Dalam seminggu 3 orang pasien berobat ke RSJ karena ketergantungan gim atau internet.

Pandemi Picu Anak Kecanduan Gadget, Perhatikan 3 Tanda Ini

Salah satu kerabat pasien menyebut anak sangat tergantung dengan gadget bahkan perangainya menjadi pemarah dan seringkali merusak barang di sekitar saat kuota atau pulsa mereka habis.

"Setiap hari enggak bisa lepas. Kadang-kadang sampai gak mau sekolah. Kalau direbut paksa gadget-nya marah. Bahkan kalau kuota atau pulsa habis dia bisa mengamuk. Makannya kita putuskan dirawat di sini," ujar salah satu kerabat pasien kepada tvOne.

Bunda, Ini Cara Kenali Kondisi Anak Kecanduan Gadget

Sementara itu menurut dokter spesialis anak dan remaja Ira Tanjung mengatakan peran orangtua sangat penting untuk bijak memberikan gadget kepada anak dan mendampinginya.

"Semua kendalinya di orang tua, karena anak kan mendapat gadget dari orangtua. Enggak mungkin dia bisa beli sendiri, kuota juga dari orangtua. Nah itu yang harus dikontrol. Apalagi anak yang belum bisa berpikir abstrak, yang masih berpikir kongkrit terutama anak-anak usia di bawah 6 tahun itu kan cara berpikirnya masih kongkrit. Orangtua yang harus pintar membatasi," ujar Ira.

Lebih lanjut ia menyebut bahwa kecanduan gim dimulai dari rumah. Umumnya pasien dibawa ke RSJ sudah dalam kondisi serius.

"Anak-anak bermain gim atau internet itu tentu dari lingkungan keluarga. Umumnya yang dibawa ke RS itu sudah lebih berat kondisinya sudah komorbid tadi sudah dengan gangguan penyerta. Padahal saat mereka masih bisa dicegah dan belum ada gangguan penyerta itu lebih baik lagi." 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya