Cuaca Panas Sebabkan Ribuan Balita di Bekasi Terserang ISPA

cuaca panas terik
Sumber :
  • U-Report

VIVA – Suhu panas yang melanda sejumlah wilayah di Kabupaten Bekasi berdampak kepada kesehatan masyarakat setempat. Hingga pertengahan September 2019, jumlah warga yang terserang Inspeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) mencapai 2.137 orang. Penderitanya didominasi kalangan balita.

2023 Dinobatkan Jadi Tahun Paling Panas Karena Suhu Bumi Terus Naik, Dampaknya Bikin Nangis!

“Pasien ISPA terbanyak ditangani di Puskesmas Karangsambung, Kedungwaringin, Jatimulya, Mekarmukti, dan Mekarsari," kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bekasi, Sri Enny Mainiarti, Minggu 27 Oktober 2019 dilansir dari VIVAnews.

Ia menambahkan, dari ribuan penderita ISPA terbanyak dari kalangan balita yakni 1.202 anak. Kemudian disusul dari kalangan bayi sebanyak 501 anak. Serta dari kalangan anak di atas lima tahun sebanyak 434 orang. 

Cuaca Panas Indonesia Jadi Tantangan Timnas Spanyol U-17 di Piala Dunia

Sebenarnya kata dia, penyebaran ISPA hampir merata terjadi di wilayah Kabupaten Bekasi. Sri Enny mengaku, penyakit pernapasan memang menjadi kasus utama yang terjadi selama musim kemarau. 

Untuk itu masyarakat diimbau menjaga kesehatan dengan mengonsumsi buah dan sayur serta mengenakan masker saat beraktivitas di luar ruangan.

Cuaca Panas Bisa Percepat Penuaan Dini, Dokter Sarankan Lakukan Perawatan Ini

“Pencegahan yang bisa dilakukan antra lain makan dan minum dijaga dengan baik, harus cukup minum, menggunakan masker dan payung kalau di luar ruangan?," tuturnya.

Akibat suhu panas yang melanda wilayah Kabupaten Bekasi, Lestari ( 25 tahun) warga Perumahan Kedung Jaya Indah, Kampung Wates, Desa Kedung Jaya, Kecamatan Babelan Kabupaten Bekasi berhasil menggoreng kerupuk dengan suhu panas. Atas aksinya itu Lestari menjadi terkenal di media sosial.

Ilustrasi badai/topan.

Suhu Laut Mendatang Bakal Meningkat, Diperkirakan Akan Ada Badai Hebat dan Cuaca Ekstrem

Ketika suhu laut mencapai puncak baru yang berbahaya, para ahli memperingatkan tingkat akumulasi panas yang belum pernah terjadi sebelumnya akan memicu reaksi yang hebat.

img_title
VIVA.co.id
22 Maret 2024