VIVA – Pemprov DKI Jakarta berkomitmen menstabilkan harga pangan, salah satu caranya dengan meresmikan JakGrosir. Pasar grosir ini sudah tersebar di beberapa tempat, dan yang paling baru di Pulau Tidung Kecil, Kepulauan Seribu.
JakGrosir di Pulau Tidung Kecil diresmikan pada 22 September 2019 dan menjadi perkulakan pertama di Kepulauan Seribu. Tadinya, para pedagang di daerah pesisir berbelanja ke Jakarta, sehingga harga jual barang ke masyarakat tinggi.
Melalui JakGrosir, pedagang kini bisa mendapatkan barang dengan harga yang murah dan bersaing. Dengan begitu, masyarakat Kepulauan Seribu dapat membeli kebutuhan pangan dengan harga terjangkau, dibanding sebelumnya.
"Ini agar harga pangan di Kepulaun Seribu bisa sama dengan di wilayah Jakarta lainnya. Kami mohon, para pedagang untuk tidak terlalu menjual dengan harga yang tinggi karena di JakGrosir sendiri harganya sudah pasti sama dengan Jakarta," ujar Dirut Perumda Pasar Jaya Arif Nasrudin di Kepulauan Tidung Kecil.
Peresmian JakGrosir di Pulau Tidung Kecil juga sejalan dengan program Pemprov DKI Jakarta untuk menekan harga pangan. Hal ini juga bertujuan mendukung terkendalinya inflasi di Ibu Kota.
“Inilah yang ingin dikendalikan, bagaimana harga di warga itu bisa dikontrol, sehingga masyarakat di pulau bisa terjaga daya belinya,” tambah Arif.
Dengan beroperasinya JakGrosir di Pulau Tidung Kecil, nantinya kebutuhan pangan murah untuk pulau-pulau yang ada di seluruh Kepulauan Seribu juga akan disalurkan dari sana. Ke depan, JakGrosir diharapkan dapat hadir di wilayah atau pulau lainnya di Kepulauan Seribu.
Upaya lain Pemprov DKI Jakarta dalam mewujudkan kestabilan harga pangan adalah dengan meluncurkan aplikasi info pangan murah Jakarta dan aplikasi sistem informasi pangan bersubsidi (SPIB), menyalurkan dana bantuan pangan non-tunai bagi warga tidak mampu, menggelar pasar murah, serta membangun gerai pangan bersubsidi bagi pekerja atau buruh. Selain itu, Pemprov DKI Jakarta juga menggelar Festival Pangan Jakarta 2019 yang bertujuan untuk menyebarluaskan informasi tentang potensi pengembangan pangan di Jakarta.
