Kejar Target di 2021, Pemprov DKI Gencar Bangun dan Revitalisasi Rusun

Rusun di Jakarta.
Sumber :

VIVA – Rumah susun sewa (Rusunawa) di Jakarta kini terlihat berbeda. Blok-blok yang tadinya bertengger di rusunawa itu, kini berganti tower-tower tinggi yang memberikan kesan berkelas dengan fasilitas yang jauh lebih lengkap. 

Heru Budi Pastikan Pelayanan Publik Tetap Berjalan Optimal Usai Cuti Lebaran

Salah seorang warga, Asep Atep Supriatna pun merasakan perbedaan ini. “Kini tak perlu naik turun tangga,” katanya. Ketua RT 13 di rumah susun (rusun) Penjaringan ini hanya tinggal memencet lift dan bimsalabim sampai. Unit rusunnya di lantai 7 tower  H juga jauh lebih nyaman dan besar.

Berasa di Apartemen

Pemprov DKI Tiadakan CFD Besok karena Masih Cuti Lebaran

Fasilitas lengkap dan punya sistem keamanan yang bagus. Itulah yang menjadi alasan Asep merasakan rusun yang ditinggalinya terasa seperti apartemen. 

Rusun Penjaringan tempat Asep tinggal merupakan rusunawa yang sudah selesai direvitalisasi Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta. Rusunawa ini menjadi salah satu rusunawa tertua yang dibangun Pemprov DKI Jakarta. Lebih modern. Itulah kesannya. Alih-alih menggunakan blok, kini rusunawa itu itu dibangun berupa tower dengan lift sebagai pengganti tangga dan beberapa fasilitas lainnya. 

Pemprov Jakarta Berangkatkan 12.170 Peserta dengan 279 Bus Mudik Gratis ke 19 Daerah

Pemprov DKI Jakarta memang terus mengupayakan hunian yang layak untuk warganya, terutama masyarakat berpenghasilan rendah (MBR). Tak hanya getol menyediakan rusunawa, Pemprov juga merevitalisasi rusun agar lebih nyaman, sekaligus manarik minat warga untuk ke rusunawa. 

“Pembangunan rusunawa terus dilakukan, karena target-target yang dibebankan kepada kami. Apalagi, saat ini terdapat 200 RW yang kumuh di DKI Jakarta. Tahun 2021 diharapkan sudah tertangani semua,” kata Kepala Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Pemukiman (PRKP) Provinsi DKI Jakarta, Kelik Indriyanto beberapa waktu lalu.

Revitalisasi Rusun

Tak hanya membangun tower-tower dan unit-unit baru, Pemprov DKI Jakarta juga melakukan revitalisasi sejumlah rusunawa. Terutama rusunawa yang sudah tidak layak pakai lagi. Beberapa rusunawa yang diagendakan untuk direvitalisasi tahun 2019 ini antara lain Rusunawa Penjaringan, Jakarta Utara, Rusunawa Cipinang Besar Utara, Jakarta Timur dan Rusunawa Karang Ayar di Jakarta Pusat.

Dari data Dinas PRKP, revitalisasi terhadap Rusun Karang Ayar dilakukan dengan menyulap blok-blok rusun lama menjadi 2 tower rusun baru dengan masing-masing memiliki 16 lantai dan  421 unit. Sementara, Rusun Cipinang Besar Utara atau Cibesut akan direvitaliasi menjadi 1 tower, 17 lantai dengan jumlah unit tersedia mencapai 265. Ada pun revitalisasi terhadap Rusun Penjaringan sendiri sudah dilakukan sejak 2017 lalu. Beberapa tower bahkan sudah dihuni kembali.

Kepala Unit Pengelola Rumah Susun (UPRS) Penjaringan, Darnawati Sembiring mengatakan, pasca revitalisasi terdapat penambahan unit rusun. Pasalnya, dari 14 blok yang ada sebelumnya, saat ini sudah berubah menjadi tower dengan masing-masing 21 lantai dan 17 lantai. “2 tower yang sudah dibangun sudah terhuni tahun 2018 dan sisanya akan dibangun tahun ini,” kata Darnawati.

Masih menurut Darnawati. Rusun Penjaringan merupakan rusun tua. Sebelum direvitaliasi banyak warga yang merasa sudah tidak nyaman. ”Sekarang setelah direvitalisasi, warga senang karena hunian mereka nyaman dan layak kembali. Bangga mereka tinggal di rusun rasa apartemen,” ungkap Darnawati.

Siap Huni

Menurut Kelik, tahun 2019 ini,  Dinas PRKP Provinsi DKI Jakarta menyediakan 9.431 unit rusunawa yang siap huni dan tersebar di 12 lokasi dengan total sebanyak 42 tower.  

Kendati demikian, dari 9.431 unit rusunawa yang kosong itu hanya ada  5 lokasi. Karena, 7 lokasi lainnya sudah dimiliki calon penghuni. Dimana 3.491 unit rusunawa sudah lolos verifikasi dokumen calon penghuninya. Sementara, 629 unit rusunawa dalam proses verifikasi kepemilikan.

Ada pun 5 lokasi rusunawa yang masih tersedia itu persisnya antara lain 3.236 unit  di Rusun Nagrak, 546 unit di Rusunawa Rorotan. Keduanya ada di Jakarta Utara. Sementara sisanya, 1.347 unit di Rusunawa Penggilingan, Jakarta Timur dan  163 unit di Rusunawa Pulogebang, Jakarta Timur. Unit lain yang masih tersisa adalah 213 unit di Rusunawa KS Tubun, Jakarta Barat.

Menarik Warga

Meski trend tinggal di Rusunawa semakin bergema 5 tahun belakangan ini, namun beberapa rusunawa yang sudah dibangun Pemprov DKI masih banyak yang belum terisi. Faktor lokasi salah satunya.

Oleh karena itu Pemprov DKI Jakarta menurut Kelik terus berupaya  agar warga DKI Jakarta tertarik menempati rusunawa. Meski, lokasi rusun terbilang di pinggir Jakarta. Selain dibuat tower-tower agar lebih modern dan nyaman, fasilitas di tiap-tiap rusun juga semakin ditingkatkan sehingga menarik bagi warga.

“Kami bekerjasama dengan banyak pihak untuk melengkapi fasilitas rusun. Misalnya, dengan Bina Marga untuk akses jalannya, dengan PDAM untuk penyediaan air minum, kami siapkan saluran gas di masing-masing unit, RPTRA, akses feeder bus. Lengkap pokoknya. Belum lagi KJP, KJS dan program pangan murah,” papar Kelik.

Kelik optimis, meski lokasinya terbilang jauh, namun sejumlah rusun bisa berkembang menjadi kawasan mandiri yang lengkap akan diminati warga Jakarta. “Apalagi, trend tinggal di rusunawa semakin meningkat. Di Kota Bambu Selatan laris. Meski pun tarif umumnya, Rp1,5 juta per unit per bulan. Padahal, di tower-tower lain, Rp765 ribu per unit per bulan,” jelas Kelik.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya