Fakta-fakta Usai Ditemukannya Jenazah Bos Wuling

Seorang WNA China yang hilang saat menyelam di Banten ditemukan
Sumber :
  • VIVA/ Yandi Deslatama

VIVA – Tiga penyelam warga negara asing hilang saat menyelam di perairan Pulau Sangiang, Kabupaten Serang, Banten pada Minggu, 3 November 2019 lalu. Setelah lebih dari sepekan, salah satu jenazah, yang diduga manager Wuling ditemukan hari ini, Senin, 11 November 2019.

Sedan Listrik Wuling Sudah Bisa Dipesan, Harganya Rp200 Jutaan

VIVA merangkum, ada sejumlah fakta pasca ditemukannya manager Wuling tersebut. Salah satunya, jenazah manager Wuling ditemukan oleh nelayan di Lampung.

Dan berikut sejumlah fakta pasca ditemukannya jenazah diduga manager Wuling seperti dikutip dari VIVAnews.

Kembaran Wuling Cloud EV Ini Kepergok Kamera Uji Coba di Jalan Raya

Ditemukan nelayan

Warga negara Tiongkok dan Singapura yang hilang saat menyelam di Pulang Sangiang, di mana salah satunya manager Wuling, diduga telah ditemukan oleh seorang nelayan di perairan Pantai Kotodjawa, Bengkunat, Lampung. Jenazah itu dibawa ke Puskesmas Bengkunat.

Wuling Hadirkan DC Charging, Ngecas Cuma 30 Menit dan Gratis

"Ditemukan oleh seorang nelayan pagi tadi, sekitar pukul 06.15 WIB. Posisi jenazah berada di Puskesmas Bengkunat," kata Humas Basarnas Banten, Galih, melalui pesan singkatnya, Senin, 11 November 2019.

Hilang delapan hari

Setelah delapan hari menghilang, akhirnya hari ini, memasuki hari kesembilan, jasad manager Wuling pun ditemukan. Nelayan menemukan sosok jenazah yang masih menggunakan baju selam tersebut di sekitar wilayah Bulu Babi, sekitar 8 mil atau 12,87 kilometer dari Pantai Pelabuhan Bengkunat, Kabupaten Pesisir Barat, Lampung.

Setelah menemukan jasad, nelayan tersebut berkoordinasi dengan tim SAR untuk mengevakuasi jenazah yang mengapung.

Ditemukan di Lampung

Setelah berhari-hari hilang, jenazahmanager Wuling akhirnya ditemukan di Lampung. Basarnas meyakini, jasad tersebut merupakan penyelam yang hilang di Banten. Sebab, saat ditemukan, jasad masih menggunakan beberapa perlengkapan alat selam yang masih menempel di tubuhnya.

Sebelumnya diberitakan, tujuh wisatawan Tiongkok dan Singapura melakukan penyelaman di perairan Pulau Sangiang pada Minggu, 3 November 2019. Mereka berangkat dari Pantai Mabak sekitar pukul 13.30 WIB. Kemudian sampai di perairan Pulau Sangiang sekitar pukul 13.45 WIB dan langsung melakukan penyelaman.

Penyelam dibagi dalam dua kelompok. Kelompok pertama muncul ke permukaan laut sekitar pukul 14.45 WIB. Tim kedua sempat muncul, kemudian masuk ke air lagi dan tidak muncul kembali. Dugaan sementara, mereka terseret arus bawah laut.

Salah satu manager PT SGMW Motor Indonesia, selaku produsen mobil Wuling di Indonesia disebut-sebut merupakan salah satu penyelam yang hilang di perairan Pulau Sangiang, Kabupaten Serang, Banten.

"Yang hilang itu namanya Tan Xue Tao (L) dari PT Wuling Motor, Tian Yu (L) dari PT China-Indonesia. Kemudian Wang Bing Yang (L), dari PT Morowali Industry Aico," kata Kabid Humas Polda Banten, Kombes Pol Edy Sumardi, Senin, 4 November 2019.

Pencarian diperpanjang

Tak kunjung ditemukan sejak hilang Minggu, 3 November 2019, tim gabungan akhirnya memutuskan memperpanjang pencarian. Pencarian diperpanjang dari tanggal 9 hingga 12 November 2019.

"Berdasarkan izin Basarnas bahwa operasi SAR akan kita perpanjang tiga hari ke depan sampai tanggal 12 November. Setelah itu, kita lakukan evaluasi lagi. Bahwa tim SAR terus semangat untuk membantu saudara kita dari negara Tiongkok dan Singapura," kata Kepala Basarnas Banten, M. Zaenal Arifin di posko terpadu SAR yang berlokasi di Dermaga 3 Pelabuhan, Merak, Kota Cilegon, Banten, Sabtu 9 November 2019 lalu.

Sayembara

Sebelumnya, sayembara digelar oleh keluarga dari warga negara China yang tenggelam saat menyelam di perairan Pulau Sangiang, Kabupaten Serang, Banten. Kedua flyer sayembara itu beredar melalui pesan berantai di aplikasi WhatsApp (WA).

Ada dua flyer berisikan sayembara untuk pencarian Tian Yu (45) dari PT China-Indonesia dan Wang Bing Yang (51), dari PT Morowali Industry Aico. Tidak sedikit hadiah yang disiapkan bagi siapa saja yang menemukan keduanya dalam kondisi hidup atau mati. Nilai hadiah sebesar US$50 ribu atau sekitar Rp750 juta. Dari informasi ini, hanya keluarga dari karyawan Wuling saja yang tidak menggelar sayembara.

Dengan adanya sayembara ini, membuat nelayan di wilayah Banten, ramai-ramai turun ke laut untuk melakukan pencarian. Mereka mencari korban sambil mencari ikan. Chelsea, salah satu kontak person dalam sayembara itu membenarkan ada broadcast soal pencarian Tian Yu.

Adapun penemu jenazah, dua orang nelayan bernama Ciliang dan Anda yang sedang mencari ikan di Pantai Pelabuhan, Lampung sekitar pukul 06.15 WIB. Jenazah itu masih menggunakan pakaian selam lengkap dan sepatu kaki katak saat ditemukan.

"Yang menemukan pertama dari nelayan. Dugaannya, kemungkinan warga negara asing yang hilang di Sangiang," kata  Ditpolairud Polda Banten, Kombes Pol Nunung Syaifudin.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya