VIVA – Gempa bumi melanda Kabupaten Buleleng, Bali, pada Kamis hari ini, 14 November 2019, seperti dikutip dari VIVAnews. Gempa mengguncang Pulau Dewata pertama kali pada pukul 18.09 WITA dengan kekuatan 4,4 magnitudo, dan yang kedua pada pukul 18.21 WITA berkekuatan 5,1 magnitudo.
Gempa pertama berpusat di 8.16 Lintang Selatan, 114.88 Bujur Timur atau 23 kilometer barat daya Buleleng pada kedalaman 11 kilometer. Gempa kedua, yang lebih besar, berpusat 8.16 Lintang Selatan dan 114.90 Bujur Timur dengan kedalaman 10 kilometer.
Namun, gempa bumi kembali mengguncang Buleleng, tapi dengan kekuatan lebih kecil, yakni 3 magnitudo, tepatnya pukul 18.31 dan 18.35 WITA, di mana masing-masing pusat gempa berada pada 8.18 Lintang Selatan dan 114.88 Bujur Timur dengan kedalaman 10 kilometer, serta 8.21 Lintang Selatan 114.94 Bujur Timur dengan kedalaman 25 kilometer.
Selanjutnya, gempa lagi-lagi mengguncang Buleleng pukul 18.39 WITA yang berlokasi di 8.18 Lintang Selatan dan 114,88 Bujur Timur dengan kedalaman 11 kilometer.
Meski diguncang gempa bumi sebanyak lima kali, namun Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyatakan gempa-gempa itu tidak menimbulkan tsunami.
Bukan itu saja, gempa bumi di Buleleng getarannya sampai dirasakan cukup kuat di ibu kota Bali, Denpasar. Tak ayal, sejumlah warga berhamburan keluar rumah.
Pintu, kaca, dan bangunan bergetar cukup keras dan dirasakan beberapa lama. Belum ada laporan kerusakan akibat peristiwa alam ini.
BMKG Sebut Erupsi Gunung Ruang di Sulut Berpotensi Tsunami: Ada Catatan Sejarahnya
BMKG mengingatkan warga agar mewaspadai potensi terjadinya tsunami akibat erupsi Gunung Ruang di Kabupaten Kepulauan Kabupaten Sitaro, Sulut
