Gempa Maluku Bikin 36 Bangun Rusak dan 3 Orang Luka-luka

Lokasi gempa Maluku Utara.
Sumber :
  • BMKG

VIVA – Gempa bumi terjadi di wilayah timur Indonesia, tepatnya  pada Jumat, 15 November 2019, di beberapa lokasi di Maluku Utara dan di Kabupaten Minahasa Tenggara. Akibat guncangan tersebut, puluhan bangunan diinformasikan mengalami kerusakan. 

Gempa di Taiwan, 18 Orang Masih Hilang

Kepala Pusat Data, Informasi dan Humas  Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Agus Wibowo mengatakan, jumlah bangunan rusak ringan akibat dilanda bencana gempa bumi di Maluku Utara dan di Kabupaten Minahasa Tenggara, Sulawesi Utara bertambah.

“Berdasar pantauan dari Pusdalops BNPB, terdapat penambahan bangunan rusak dari 19 unit bangunan rusak ringan menjadi 36 unit bangunan rusak ringan. Gempa selain menimbulkan kerusakan di Maluku Utara juga menyebabkan kerusakan di Kabupaten Minahasa Utara, Sulawesi Utara,” ujarnya dalam keterangan resmi, Sabtu 16 November 2019.

Gempa Magnitudo 6 Guncang Jepang, Tak Ada Peringatan Tsunami

Dia mengatakan, bahkan di Kota Ternate, Provinsi Maluku Utara tercatat ada 3 orang luka ringan dan 33 unit bangunan rusak ringan. Menurut dia, korban luka dan kerusakan bangunan ada di Pulau Batang Dua, yang letaknya dekat dengan pusat gempa.

Baca juga: Serikat Pekerja Pertamina Tolak Ahok, Ini Alasannya

Jepang Cabut Peringatan Tsunami Imbas Gempa Taiwan

“Delvi Peo (18) warga Kelurahan Mayau, Delfita Bunga warga Kelurahan Mayau dan Mesin Bunga (17) warga Desa Lelewi. Korban luka-luka ini disebabkan karena tertimba batu bata dari dinding yang jatuh,” ujarnya.

Sementara untuk kerusakan bangunan, kata dia, juga di Kecamatan Batang Dua pada kategori rusak ringan. Bangunan yang rusak antara lain 28 rumah warga, 3 Gereja, 1 Sekolah SMAN 11 dan 1 gedung Bank Perkreditan Rakyat.

Agus mengatakan, untuk Kabupaten Minahasa Tenggara dan Kabupaten Minahasa, Provinsi Sulawesi Utara terdapat 3 unit bangunan rusak ringan di antaranya 1 unit Gedung Kantor Badan Keuangan Daerah di Kabupaten Minahasa Tenggara dan 2 unit rumah di Kabupaten Minahasa.

“BPBD bekerja sama dengan TNI, PoIri, Dinas terkait dan relawan masih terus melakukan pendataan dan pemantauan di lapangan. Masyarakat diimbau tetap tenang dan mendengarkan informasi dari sumber yang resmi, yaitu BMKG atau BPBD setempat,” tuturnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya