Menkes Terawan Mau 'Jualan' Pijat Mak Erot dan Kerokan

Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto di Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa 22 Oktober 2019.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Wahyu Putro A/wsj.

VIVA – Menteri Kesehatan (Menkes) Terawan Agus Putranto berencana mengembangkan pariwisata medis dan kebugaran di Indonesia. Pilot project yang masuk ke dalam konsep Wisata Kesehatan ini adalah Joglosemar (Jogjakarta, Solo dan Semarang), Bali serta DKI Jakarta.

Kerokan Jadi Tren Anak Muda di Negara Maju ini, Kok Bisa?

Menurutnya, Wisata Kesehatan terdiri dari empat klaster, yakni Wisata Medis, Kebugaran dan Jamu, Olahraga yang Mendukung Kesehatan, serta Ilmiah Kesehatan.

Ia juga menuturkan bahwa Wisata Kesehatan adalah bagian dari Konsep dan Peta Jalan Pengembangan Wisata Kesehatan.

Knowing More Kerokan: Indonesian Cure to the Common Cold

"Contoh lainnya adalah Tongkat Ali, Purwaceng, dan Pijat Mak Erot. Kita pakai teknik-teknik yang lain, yang segar, yang gampang, yang memudahkan orang asing untuk datang," katanya di Jakarta, Selasa, 19 November 2019.

Menkes Terawan memandang butuh inovasi-inovasi lain untuk terus memajukan Wisata Medis dan Wisata Kebugaran dan Jamu. Ia juga kembali menegaskan bahwa Indonesia memiliki potensi wisata kebugaran lain yang bisa menjadi daya tarik. Salah satunya kerokan.

Manfaat Kerokan: Tradisi Alternatif yang Menggunakan Terapi Pijatan

Ia menganalogikan jika dalam satu hari ada 100 kamar dengan durasi kerokan yang sekitar 20-25 menit ditambah dengan pijat dan jamu, maka uang yang dihasilkan dari wisata tersebut akan sangat besar.

Sebab, orang asing melihat kerokan merupakan sesuatu hal yang menarik. Seperti halnya terapi lebah yang ada di Thailand.

"Itu hal-hal yang kadang-kadang tidak kita komunikasikan. Banyak teknik-teknik lain, yang menurut saya, sebenarnya bisa kita kembangkan. Contohnya Thailand ada terapi lebah. Nah, kita jangan malu, karena mungkin, tidak elit," ungkap Menkes Terawan.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya