Angkie Yudistia, Mantan Model Tunarungu jadi Staf Khusus Jokowi

Staf khusus Jokowi, Angkie Yudistia
Sumber :
  • Instagram/@angkie.yudistia

VIVA – Nama Angkie Yudistia, tiba-tiba saja jadi perbincangan. Wanita ini diperkenalkan oleh Presiden Jokowi sebagai salah satu staf khusus di Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis 21 November 2019. Angkie Yudistia merupakan penyandang disabilitas yang aktif bergerak di bidang sosiopreneur.

Buka Bersama Perhimpunan Tionghoa, Istri Gus Dur Ingatkan Kemajemukan Indonesia

"Saya juga mau (Angkie) jadi juru bicara presiden di bidang sosial," kata Jokowi, dilansir VIVAnews, Kamis 21 November 2019. 

Mengenal Angkie lebih jauh, mantan model ini lahir di Medan, 5 Juni 1987. Ia lahir dengan sehat dan normal hingga pada usia 10 tahun Angkie terserang malaria. Konsumsi antibiotik yang terus-menerus mengakibatkan pendengaran Angkie rusak. Ia pun tak bisa mendengar lagi seperti sebelumnya.

Berprestasi di Ajang Internasional, Atlet NPC Sumut Diguyur Bonus Rp3,1 Miliar

Namun, kondisinya ini tidak membuat Angkie menyerah. Meski tuna rungu, sejak kecil Angkie tetap bersekolah di sekolah umum, hingga dia mantap memilih sekolah komunikasi di London School of Public Relations. Kekuatan Angkie dalam mendobrak stigma dan kekurangan, membuatnya kian melesat dalam bidang pendidikan. Ia bisa mencapai di luar ekspektasi dengan meraih gelar S2.

Angkie Yudistia kemudian terpilih menjadi salah satu finalis Abang None Jakarta pada 2008. Di tahun yang sama, wanita yang kini berusia 32 tahun ini terpilih sebagai The Most Fearless Female Cosmopolitan 2008. 

Al-Qur'an for All: Hadirkan Iqro'na untuk Penyandang Disabilitas

Kini, wanita berhijab ini aktif sebagai pendiri Thisable Enterprise, yaitu lembaga yang menjadi pusat pemberdayaan ekonomi kreatif bagi penyandang disabilitas. Lembaga ini telah berhasil menyalurkan penyandang disabilitas untuk bekerja di sejumlah perusahaan, termasuk di BUMN. 

VIVA.co.id pernah berbincang dengan Angkie di kawasan Sudirman. Dalam perbincangan tersebut, penulis buku Menembus Batas & Setinggi Langit ini berpesan kepada penyandang disabilitas lain yang masih merenungi kekurangannya untuk berdamai dengan diri sendiri. 

"Perlu waktu, jadi tidak usah buru-buru, nikmati prosesnya, kalau sudah berdamai dengan diri sendiri, kita akan tahu mau ke mana," pesan Angkie.
 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya