- VIVA/M Ali Wafa
VIVA – Presiden Joko Widodo dinobatkan sebagai 'Asian of the Year 2019' oleh The Straits Times, karena menjadi sosok pemersatu di tengah masa kekacauan. Jokowi dipilih oleh media asal Singapura itu karena ketangkasannya dalam menavigasi arus politik dalam negeri yang rumit dan urusan internasional.
Presiden Jokowi yang mengalahkan Prabowo Subianto dalam pemilihan umum presiden bulan April tahun ini, untuk mempertahankan jabatannya yang kedua di negara berpenduduk mayoritas Muslim terbesar dan demokrasi terbesar ketiga di dunia.
Straits Times menuliskan karier politik Jokowi dari walikota Solo, lalu menjadi pemimpin negara dengan ekonomi terbesar di kawasan Asia Tenggara.
Para editor mengatakan kepribadian Jokowi yang membumi, kemampuan untuk berhubungan dengan orang-orang, berempati dengan rakyat jelata telah menarik banyak pengagum di dalam negeri. Di luar negeri, mereka memuji kemampuannya menghadapi tantangan strategis yang dihadapi negaranya dan di kawasan
Editorial Straits Times juga memuji peran Jokowi yang menempatkan Indonesia di pusat ASEAN, blok regional beranggotakan 10 negara dalam beberapa waktu terakhir.
Seperti diketahui para pemimpin negara-negara anggota telah mengadopsi ASEAN Outlook on Indo-Pacific yang dirancang oleh Indonesia, pada KTT ASEAN di Bangkok. Outlook tersebut mempertahankan posisi netral ASEAN di tengah meningkatnya persaingan antara China dan Amerika Serikat.
Presiden Jokowi adalah yang pertama memperkenalkan konsep kerja sama berdasarkan prinsip-prinsip utama seperti keterbukaan, inklusivitas dan sentralitas ASEAN pada East Asia Summit di Singapura, November 2018.
Warren Fernandez, pemimpin redaksi The Straits Times yang memimpin panel pembahasan penghargaan, mengatakan penghargaan itu dimaksudkan untuk menghormati seseorang yang berkontribusi positif bagi Asia dalam prosesnya.
"Presiden Joko Widodo telah melakukan itu dengan sangat baik. Tidak hanya dia telah memenangkan masa jabatan kedua, tetapi dia juga telah membawa Indonesia bersama dan membawanya ke depan. Demikian juga dengan ASEAN. Ada banyak ruang baginya untuk memimpin lebih jauh jika dia mengatur keterampilan politik yang cukup dan niat baik yang ia nikmati bersama orang-orang di seluruh Asia," ujar Fernandez.
