Ada Bukti Baru di Kasus Novel Baswedan, KPK: Wah Kami Sangat Senang
- ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya
VIVA – Komisi Pemberantasan Korupsi senang temuan bukti baru dalam pengusutan kasus penyiraman air keras ke penyidik senior KPK, Novel Baswedan. Wali Ketua KPK, Laode Muhammad Syarief berharap pelaku penyiraman air keras ke Novel Baswedan dapat segera diungkap siapa aktornya.
"Wah, kalau bahwa sudah ada bukti baru dan akan diungkap, kami sangat senang di KPK. Kami sangat senang dan mendukung. Semoga, penyerang Mas Novel itu bisa segera ditemukan," kata dia di Kantor KPK, Jalan Rasuna Said Kuningan Jakarta Selatan, Selasa 10 Desember 2019.
Ia menjelaskan, dalam konferensi United Nations Convention Against Corruption (UNCAC) disebutkan negara harus memberikan perlindungan kepada para pegawai antikorupsi.
"Dalam UNCAC juga tuh, ada perlindungan terhadap pegawai lembaga antikorupsi. Tidak boleh ada criminal civil prociding. Di situ dijelaskan juga harus ada perlindungan juga," tuturnya.
Presiden Joko Widodo tidak memberi waktu lagi kepada Kapolri Jenderal Idham Azis dalam mengungkap kasus penyiraman air keras Novel Baswedan. Kasus ini sudah berlarut-larut dan tak kunjung selesai, sejak April 2017.
Senin sore 9 Desember 2019, Jokowi memanggil Kapolri. Namun, ternyata belum ada kesimpulan siapa pelakunya. Sementara itu, tenggat waktu yang diberikan Jokowi saat melantik Jenderal Idham pada 1 November 2019, yaitu awal Desember ini.
"Saya juga ingin mendapat sebuah ketegasan ada progres atau tidak. Dijawab ada temuan baru yang sudah menuju pada kesimpulan. Oleh sebab itu, saya enggak ngasih waktu lagi. Saya bilang secepatnya segera diumumkan siapa," ujar Jokowi.
Integritas Firli Bahuri dan Komitmen Penegakan Hukum Irjen Karyoto
Setelah mempertimbangkan semua bukti-bukti pelanggaran etik yang dilakukan Firli saya menyimpulkan Firli memang bukan pribadi yang berintegritas.
