Hai Pemerintah, soal Kurikulum Solusinya Trimatra Pendidikan Nasional

Sejumlah siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP) Tujuh mengikuti Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) 2019, di Padang, Sumatera Barat
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Muhammad Arif Pribadi

VIVA – Permasalahan praksis pendidikan di Indonesia cukup banyak dan dilematis, termasuk pada kurikulum. Berkaitan dengan hal tersebut, Yayasan Suluh Nuswantara Bakti atau YSNB mengangkat isu Trimatra yaitu Etika, Logika, Kebangsaan, sebagai masukan bagi perbaikan sistem pendidikan nasional.  

Kemendikbudristek Bakal Perjelas Teknis Ekstrakurikuler Pramuka Sebelum Tahun Ajaran Baru

Menurut Pontjo Sutowo dari Aliansi Kebangsaan, permasalahan praksis pendidikan di Indonesia cukup banyak dan dilematis. Pertama, permasalahan mental bangsa yang sudah menjadi permasalahan besar sehingga perlu program revolusi mental untuk memperbaikinya. Kedua, permasalahan defisit ideologi sehingga diperlukan usaha untuk tetap mendudukkan Pancasila dengan membentuk lembaga BPIP. Masalah ideologi tentu menyangkut masalah nasionalisme/kebangsaan.

Ketiga, permasalahan penurunan kecerdasan. Indikatornya berupa rendahnya hasil uji Programme for International Student Assessment (PISA) 2019 yang baru diumumkan beberapa hari lalu. Keempat, permasalahan terlalu banyaknya pelajaran yang mengakibatkan siswa-siswa kita menanggung beban berlebihan.

Kemendikbudristek: Sekolah Wajib Sediakan Ekstrakurikuler Pramuka

Atas beberapa masalah tersebut, Juru bicara YSNB, Bambang Pharma memandang perlu usulan rasionalisasi kurikulum dengan mengajukan konsep Trimatra pada pendidikan dasar dan menengah. Dengan demikian, kurikulum inti di Indonesia yaitu Agama-Etika-Logika-Kebangsaan.

"Berbeda dengan beberapa negara lain yang tidak menempatkan Agama dalam kurikulumnya, kita menempatkannya karena agama selain berhubungan dengan etika juga berhubungan dengan nasionalisme yang ditandai pada alinea 2 UUD 1945," ujarnya Bambang dalam keterangannya dikutip Rabu 11 Desember 2019. 

Ikatan Alumni Fakultas Ekonomi dan Bisnis Trisakti Dorong Produktivitas Dan Nilai Tambah

Dalam pasal konstitusi, kalimat yang dimaksud menyatakan merdeka atas rahmat Tuhan Yang Maha Esa. Maka dari itu sangat mengherankan jika Kebangsaan dipertentangkan dengan Keagamaan.  

Sementara Logika atau Kecerdasan yang terdiri dari Sains-Matematika-Literasi-Bahasa yang mengindikasikan kemampuan bernalar dalam jangka panjang harus terus diperbaiki agar hasilnya maksimal.

Sisanya, Bambang mengatakan, kita perlu gerakan-gerakan yang melibatkan partisipasi aktif masyarakat untuk terus digulirkan, contohnya Gernas Pemberantasan Buta Matematika.

Gerakan dan usulan yang terangkum dalam Trimatra ini diharapkan bisa mengejar ketertinggalan Indonesia sehingga pendidikan nasional mampu mencetak warganegara unggul.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya