Ular Kobra Teror Warga Depok, Bekasi hingga Aceh Besar

Komandan Regu Dinas Damkar dan Penyelamatan Depok Merdy Setiawan
Sumber :
  • Zahrul Darmawan/VIVA

VIVA – Warga Depok lagi dihadapi dengan teror ular kobra. Bahkan ada seorang pedagang yang digigit ular kobra hingga harus dilarikan ke rumah sakit.

Geger! Warga Temukan Mayat Dalam Koper Hitam di Cikarang Bekasi

Salah satu saksi mata, Sri mengatakan, korban yang digigit ular adalah pedagang sayur di Pasar Kemiri Muka, Beji, Depok, Jawa Barat, bernama Wagiman. Menurut dia, insiden itu terjadi pada Kamis, 12 Desember 2019 sekitar pukul 14.30 WIB.

"Kejadiannya kemarin sore pas lagi beres-beres terus digigit ular di warung," kata Sri, Jumat, 13 Desember 2019, seperti dikutip dari VIVAnews.

Kondisi Gaza Jauh Lebih Hancur Dibanding Kota di Jerman Pada Perang Dunia II

Ia mengatakan, Wagiman digigit ular pada bagian kaki kanan, dan ularnya juga tidak besar. Tapi, ular jenis kobra itu berhasil kabur sehingga membuat resah dan takut para pedagang.

"Ularnya enggak ketangkep, langsung kabur ke kolong. Ya takutlah, semoga jangan ada korban lagi," ujarnya.

Viral! Bawa Kabur Motor Kurir yang Sedang Antar Paket, Pelaku Babak Belur Dihajar Warga

Sementara Petugas Ketertiban Pasar, Agus mengimbau kepada para pedagang supaya tetap waspada dan menjaga kebersihan. Selain itu, segera laporkan jika menemukan ada ular di sekitar pasar.

"Rencana kita akan bersih-bersih pasar, soalnya bahaya juga dan kemungkinan masih ada lagi," kata dia.

Komandan Regu Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kota Depok, Merdy Setiawan mengatakan pihaknya akan menelusuri lokasi kejadian untuk mencari ular kobra yang membuat resah pedagang di pasar.

"Kami harap pedagang tetap tenang dan segera akan kami telusuri laporan ini," katanya.

Terima 20 aduan 

Dalam satu bulan, Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kota Depok menerima 20 laporan terkait kasus ular di pemukiman warga. Merdy mengatakan, saat musim bertelur seperti saat ini, laporan ditemukan ular di pemukiman meningkat hingga dua kali lipat.

"Bulan biasanya, kurang lebih lima laporan dalam sebulan, tapi untuk bulan ini sudah 20 laporan," katanya.

Menurut dia, dalam sepekan ini tercatat petugas mengamankan lima jenis ular, di antaranya ular sawo cokelat satu ekor, kobra Jawa empat ekor dan sanca kembang.

"Lokasinya di wilayah Beji ular kobra, terus di Jatijajar jenisnya ular sawo cokelat, di Kalimulya itu tiga anakan ular kobra. Induknya kita enggak ketemu tapi ada dan sarangnya sudah kita tangani," ungkapnya.

Pihaknya hari ini mendapat dua laporan dari warga terkait ular kobra Jawa jenis jenis indukan dengan panjang lebih dari 1 meter. Satu ular berhasil ditemukan di Perumahan Villa Amabel, Kecamatan Cilodong, Depok. Semenatra ular lainnya di sebuah rumah di Jalan Kolintang, Kecamatan Sukmajaya, Depok kabur.

“TKP pertama ular berhasil kami amankan. TKP kedua, ular naik ke tangga. Kalau lihat dari foto yang sempat diambil korban, itu jenis kobra cukup besar,” ujar salah satu petugas Damkar dan Penyelamatan Kota Depok Romi Affandi.

Teror warga Bekasi dan Aceh

Tak cuma di Depok, ular kobra juga meneror warga di Aceh Besar dan Bekasi. Seekor ular kobra mengagetkan seorang warga Mon Mata, Kecamatan Lhoong, Aceh Besar, bernama Imran (57). Ular sepanjang 1,5 meter itu berada di kamar mandinya. 

"Menurut keterangan Imran, ular tersebut mencoba mengganggunya saat sedang mengambil sesuatu di belakang rumah," kata petugas Pusdalops Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Aceh Besar, Iqbal. 

Petugas Damkar mengamankan ular kobra di Aceh Besar

Ular tersebut pun berhasil ditangkap petugas dan diamankan ke pos WMK Lhoong. Ular itu akan dilepasliarkan kembali ke habitatnya. 

Sementara di Kota Bekasi, ular kobra sepanjang 2 meter di Kampung Poncol Jaya, Jakasampurna, Bekasi Barat pada Kamis, 12 Desember 2019. Ular tersebut berhasil ditangkap oleh Subandi Yanto (52) dan dimasukkan ke dalam galon air mineral.

Petugas pemadam kebakaran Dinas Damkar kota Bekasi, Eko Uban mengatakan bahwa ular yang ditangkap merupakan induk ular kobra. Pihaknya pun telah melakukan evakuasi dan akan diberikan kepada komunitas reptil.

Pihaknya pun mengaku penyisiran di lokasi penemuan induk ular kobra sudah dihentikan. Alasannya, kondisi tempat tak memungkinkan untuk ditindaklanjuti. 

"Soalnya depan lokasi itu rawa, dan kanan kirinya banyak barang rongsokan," ujarnya. 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya