Wali Kota Bengkulu Sebut Tsunami Tahun Baru, BMKG: Mendahului Tuhan

Petugas BMKG melakukan pemantauan cauca di Tanah Air.
Sumber :
  • Ifan Gusti/VIVA.co.id

VIVA – Berita bohong terkait ancaman tsunami dan gempa bumi bermunculan dalam sepekan terakhir ini. Kebanyakan, informasi tidak benar itu bakal terjadi saat malam pergantian tahun, terutama di wilayah pantai dengan adanya tsunami.

Jokowi Resmikan 147 Bangunan yang Direhabilitasi Pasca Gempa di Sulawesi Barat

Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika atau BMKG, Dwikorita Karnawati, memastikan kalau sampai kini belum ada teknologi yang dapat memperkirakan kapan dan posisi persis akan terjadinya gempa bumi. Selain itu, kemunculan tsunami jelas tidak bisa diperkirakan bila gempa bumi saja tidak bisa diprediksi.

Menurutnya, pernyataan yang disampaikan oleh Wali Kota Bengkulu, Helmi Hasan, seperti yang tersebar dalam sebuah video di akun Youtube RBTV Camkoha, jelas telah mendahului tuhan.

Gencarkan Promosi, Langkah Sandiaga Pulihkan Pariwisata Gunung Ruang usai Erupsi
BMKG Sebut Gelombang hingga 2,5 Meter Bakal Terjadi di Perairan Indonesia, Ini Lokasinya

"Kita tidak akan pernah bisa menyampaikan kapan gempa dan kapan tsunami, tsunami baru bisa disampaikan kalau sudah ada gempa, kalau tidak ada gempa kita tidak bisa menyampaikan kapan tsunami," kata Dwikorita di kantornya, Kemayoran, Jakarta Pusat, Jumat, 27 Desember 2019.

Sepekan terakhir ini, masyarakat bengkulu memang dibuat resah dengan beredarnya video dengan durasi 1 menit 12 detik yang diunggah pada 20 Desember 2019.

Wali Kota Bengkulu, Helmi Hasan, menyebut telah menerima informasi bahwa akan ada tsunami lokal di Bengkulu di kawasan Pantai Panjang. Bencana ini akan terjadi saat pergantian malam tahun baru menuju 2020.

Video pernyataan Helmi Hasan juga tersebar di media sosial. Khusus di Facebook, informasi ini telah dilihat belasan juta orang pada sepekan terakhir.  

Terkait informasi tidak benar ini,  Dwikorita mengimbau kepada masyarakat Indonesia apabila ada yang mengatakan bahwa akan terjadi gempa dahsyat dengan magnitudo 8,5 dan tsunami pada malam tahun baru, jangan dipercaya.

"Sehingga, kalau sampai ada berita gempa sekian saat akhir tahun atau di awal tahun itu jelas mendahului Tuhan, mohon jangan dipercaya. Kita harus jujur kalau tidak bisa diprediksi ya katakan tidak bisa, jangan pura-pura bisa," katanya.

Saat ini, BMKG hanya bisa memprediksi kalau saat malam pergantian tahun baru 2020 berpotensi turun hujan di berbagai daerah di Indonesia. Karena itu, BMKG akan terus memonitor dan memberikan peringatan dini tiga hari sebelum kejadian sampai tiga jam sebelum kejadian.

"Jadi untuk prakiraan cuaca kurang lebih seminggu ke depan termasuk tahun baru diperkirakan masih hujan, beberapa kondisi ekstrem bisa terjadi di beberapa wilayah di Indonesia. Ini bukan berarti kita melarang beraktivitas, silakan terus beraktivitas, beribadah namun tetap siap-siap, misalnya sedia payung, mantel," ujarnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya