Iklan Sudah Gencar, Kenapa Pariwisata Indonesia Masih Melempem?

Sunset di Pantai Walakiri, Sumba Timur
Sumber :
  • VIVA/Rochimawati

VIVA – Wakil Ketua Komisi X DPR, Abdul Fikri Faqih meminta pemerintah dalam hal ini Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Wishnutama Kusubandio harus fokus meningkatkan pariwisata di Indonesia.

Kejuaraan Golf Internasional, Pj Gubernur Sumut Optimis Jadi Ajang Pembinaan Atlet

Berdasarkan rilis Mastercard Global Destination Cities Index 2019, Indonesia berada di peringkat sembilan sebagai negara yang dikunjungi wisatawan internasional. Padahal, iklan sudah dilakukan secara gencar tapi masih kalah dengan Thailand.

“Untuk pariwisata memang pemerintah Indonesia harus fokus,” kata Fikri kepada VIVA pada Selasa, 31 Desember 2019.

Pariwisata Hijau dan Berkelanjutan Bakal Jadi Fokus Kemenparekraf

Karena, kata dia, sudah terbukti tahun 2017 sektor pariwisata jadi andalan devisa negara nomor 2 setelah CPO (crude palm oil). Maka jangan lagi terkena penyakit the problem of plenty, Indonesia dikenal banyak destinasi tapi bingung mana dulu yang akan dipasarkan.

“Analisa pasar juga harus jeli, ceruk yang belum maksimal padahal kita potensial, harus digenjot. Masa kita kalah dengan Jepang, China Thailand dalam hal halal tourism?,” ujar dewan dari Fraksi PKS ini.

Arab Saudi Dirikan Maskapai Baru, Rute Riyadh-Afrika Akan Terealisasi

Berbicara soal wisata halal yang jadi salah satu target pariwisata di Tanah Air, Fikri menilai diskusi tentang hal itu masih belum selesai. Karena hal seperti pariwisata halal masih dianggap diskriminasi, primordial, politik identitas sampai radikalisme.

“Padahal, ini adalah bab membidik pasar wisatawan mana yang length of stay-nya lama dan spending money-nya paling banyak, sehingga menguntungkan secara ekonomi,” jelas dia.

Fikri menilai secara teori sudah bagus tentang pariwisata, baik 3A (aksesabilitas, amenitas dan atraksi), BAS (branding, advertising dan selling) dan sebagainya. Tapi, political will dari pemerintah untuk wujud dalam anggaran masih sangat minim.

“Proposal 9 T hanya dialokasikan 3T, ya wajar kalau kita tertinggal. DPR kah yang kurang perhatian? Tidak, ini produk trilateral meeting yaitu Kemenkeu, Bappenas dan Kemenpar. Komisi X memberi catatan untuk dinaikkan pun, mereka bergeming,” ucapnya.

Kota yang banyak dikunjungi wisatawan

Dari instagram seasia.co, ada 10 destinasi yang dikunjungi di Asia Pasific. Mastercard Global Destination Cities Index 2019, merilis peringkat 200 kota berdasarkan berapa banyak pengunjung internasional yang mereka terima tahun ini.

Asia Pasifik menjadi tuan rumah 342,2 juta perjalanan bisnis dan rekreasi tahun lalu. Angka itu naik dari 159,1 juta pada 2009.? ?

Pengeluaran perjalanan di wilayah ini meningkat lebih dua kali lipat, dari US$117,6 miliar menjadi US$ 281,1 miliar selama periode waktu yang sama.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya