Logo timesindonesia

Belasan KK di Kota Blitar Terancam Dampak Longsor

Petugas memasang penghalang di titik longsor tebing kali lahar Kelurahan Kepanjen Lor Kota Blitar (Kamis/1/2020). (Foto: Sholeh/TIMES Indonesia)
Petugas memasang penghalang di titik longsor tebing kali lahar Kelurahan Kepanjen Lor Kota Blitar (Kamis/1/2020). (Foto: Sholeh/TIMES Indonesia)
Sumber :
  • timesindonesia

VIVA – Tiga belas Kepala Keluarga (KK) di Jalan Raung RT 05 RW 04 Kelurahan Kepanjen Lor, Kota Blitar terancam longsor. Hal itu akibat, terjadinya longsor tebing kali lahar di kelurahan tersebut akibat hujan dengan intensitas tinggi yang terjadi di Kota Blitar, Rabu (1/1/20) sore.

"Karena jarak sungai dengan rumah kami hanya 1,5 meter. Longsornya terjadi  kemarin setelah Maghrib," ungkap Sri Winarsih, warga Kelurahan Kepanjen, Kamis (2/1/2020).

Sri mengaku khawatir akan ada longsor susulan terlebih jika hujan kembali turun dengan intensitas tinggi dengan durasi yang lama karena selama memasuki musim hujan kali ini sudah dua kali longsor.

"Kalau hujan turun jadi nggak nyenyak kalau tidur," tambahnya. 

Longsor juga terjadi di Jalan Arjuna Kota Blitar. Dalam longsor itu, teras rumah warga telah amblas. Kamis (2/1/20) siang, Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Blitar, polisi dan TNI melakukan upaya mencegah terjadinya longsor susulan. Petugas memasang police line di lokasi tersebut. Untuk sementara, petugas juga memasang penghalang di titik longsor untuk mencegah kejadian serupa. 

"Penanganan jangka pendeknya kami pasang anyaman bambu dan karung berisi pasir. Kalau tidak begitu, nanti hujan lagi, tanah bisa longsor," kata Kepala Bakesbangpol dan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Blitar, Hakim Sisworo. 

Hakim menguraikan, panjang titik longsor di Kelurahan Kepanjen Lor, Kota Blitar, sekitar 20 meter dengan kedalaman tebing sungai 15 meter. "Kami masih membahas solusi jangka panjangnya karena pembangunan plengsengan Kali Lahar merupakan kewenangan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Surabaya," jelasnya. (*)