VIVAnews - Tak hanya fasilitas pengawal dan mobilnya yang ditarik, Komisaris jenderal Susno Duadji juga mengaku rumah pribadinya didatangi truk Detasemen Khusus Antiteror 88, pasukan antiteroris.
Apa yang dialami Susno diduga terkait kesaksiannya di sidang kasus pembunuhan Nasrudin Zulkarnaen dengan terdakwa Antasari Azhar di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan.
Dikonfirmasi, Kepala Divisi Humas Polri, Inspektur Jenderal Edward Aritonang membantah kehadiran Densus 88 ke rumah Susno adalah atas perintah Polri.
"Densus apa tuh, Densus mana, Densus kan anak buah beliau," kata Edward di Markas Besar Kepolisian, Jalan Trunojoyo, Jakarta, Jumat 8
Kalaupun ada anggota Densus 88 yang berkunjung ke rumah Susno, mungkin itu inisiatif mereka. "Mereka kan anak buah beliau, mungkin ada anak buah bertamu," kata Edward.
Yang jelas tidak ada perintah Polri untuk mengirim Densus 88 ke rumah jenderal bintang tiga itu. "Tidak ada itu," tegas Edward.
Susno yang dikonfirmasi mengakui kedatangan Densus 88. "Sedih dan memalukan. Tadi malam rumah saya didatangi Densus 88 pakai truk," kata Susno dalam pesan pendeknya kepada VIVAnews, Jumat 8 Januari 2010.
"Wah....Densus itu dulunya anak buah saya. Kok sekarang saya jadi..," tambah Susno.
Susno mengaku kedatangan truk Densus 88 membuat keluarganya takut.
Markas Besar Kepolisian bereaksi keras atas kesaksian Susno. Apalagi Susno datang tak seizin pimpinan Polri.
"Itu bisa dikualifikasikan menyalahi aturan yang berlaku dalam organisasi. Itu melanggar disiplin atau kode etik profesi. Oleh karna itu, organisasi akan melakukan tindakan tegas," kata Kepala Divisi Humas Polri Inspektur Jenderal Edward Aritonang, Jakarta, Kamis 7 Januari 2010.
Sanksi Pemberhentian Dengan Hormat (PDH) atau Pemberhentian Dengan Tidak Hormat (PDTH) bisa dijatuhkan pada Susno.
Terpopuler: Sakit yang Diidap Parto sampai Syifa Hadju Pernah Diperingatkan oleh Raffi Ahmad
Round-up dari kanal Showbiz pada Kamis, 26 April 2024. Salah satunya tentang sakit yang diidap Parto hingga harus dilarikan ke rumah sakit.
