In Memoriam

Ngajar di Gereja, Gus Dur Buat Kiai Gusar

VIVAnews - Gus Dur adalah seorang pluralis sejati. Semasa hidupnya, ia gigih memperjuangkan demokrasi dan pluralisme. Perjuangan itu dirintis sejak Gus Dur muda.

Masih lekat dalam ingatan Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Hasyim Muzadi, saat pertama kali bertemu Gus Dur pada tahun 1975. Mereka bertemu di Malang, Jawa Timur. Kala itu, Gus Dur baru saja kembali ke tanah air selepas menempuh pendidikan di Universitas Al Azhar di Kairo, Mesir.

Sebagai kiai muda dengan usia sekitar 35 tahun, Gus Dur sangat berani memperjuangan ide-ide dan gagasannya. "Waktu itu, Gus Dur mau mengajar di gereja Kristen, dalam hati tentu saya bertanya, ustad kok mengajar di gereja, ini bukan aneh lagi, tapi ajaib," kata Hasyim, di sela-sela peluncuran buku 'Sejuta Hati Untuk Gus Dur', Jakarta, Jumat, 8 Januari 2010.

Tindakan Gus Dur itu segera menjadi perbincangan hangat di antara para kiai dan ulama. Bahkan, banyak kiai yang datang ke Hasyim untuk menanyakan kebenaran kabar itu. Para kiai marah kepada Gus Dur.

Dan, Hasyim kemudian menjadi juru bicara bahwa tindakan yang dilakukan Gus Dur tidak keliru. "Saya katakan dia itu mengajar memberi belum tentu mengambil sesuatu," ujar Hasyim.

Awalnya, Hasyim melihat Gus Dur sebagai kiai yang memiliki pemikiran unik. Namun, ia akhirnya mampu melihat bahwa pemikiran Gus Dur layak dilestarikan demi keutuhan suatu bangsa. Gus Dur membuka mata banyak orang tentang keberagaman dalam hidup.

Viral Aksi Emak-emak di Makassar Mengamuk Sambil Ancam Pakai Parang Penagih Utangnya
Song Hye Kyo dan Gong Yoo

Gong Yoo dan Song Hye Kyo Bakal Main Drama Sejarah Bareng

Penggemar drama Korea bersiaplah untuk menyambut kehadiran dua bintang top dalam sebuah kisah sejarah yang menggugah. Gong Yoo dan Song Hye Kyo, dua nama besar di Korea.

img_title
VIVA.co.id
26 April 2024