Fakta, Semakin Dekatnya Presiden Jokowi dengan Menhan Prabowo

Menteri Pertahanan Prabowo Subianto dan Presiden Joko Widodo
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Wahyu Putro

VIVA – Sejak dilantik sebagai menteri pertahanan kabinet Presiden Joko Widodo, Menhan Prabowo mendapat kepercayaan dalam penggunaan anggaran.

Kubu Prabowo-Gibran Sebut Pemilu Ulang Tak Ada di UU

Bahkan Jokowi Presiden Joko Widodo mengaku percaya kepada Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, dalam penggunaan anggaran yang sangat besar, Rp 127 triliun pada 2020 ini. Anggaran ini adalah yang terbesar dibanding kementerian dan lembaga negara lain.

Itu dikatakan Presiden Jokowi, dalam pembukaan rapat pimpinan Kementerian Pertahanan, TNI dan Polri, Kamis 23 Januari 2020 dilansir dari VIVAnews.

Otto Hasibuan: Rakyat Dituduh Pilih Prabowo-Gibran karena Bansos, Ini Sangat Menyakitkan!

"Tahun 2020 besarnya Rp 127 triliun. Hati-hati penggunaan. Tapi yakin Pak Menhan ini kalau urusan anggaran detil, berkali kali dengan saya hampir hapal di luar kepala," kata Presiden Jokowi, di Kemenhan.

Dipercaya Jokowi

Sidang Lanjutan Sengketa Pilpres 2024, Prabowo-Gibran Bakal Hadir?

Gaya Prabowo yang teliti tersebut, diyakini Jokowi bisa memberi rasa percaya bahwa anggaran itu akan digunakan untuk kemajuan industri pertahanan dan alutsista dalam negeri.

"Sudah juga saya merasa aman untuk urusan Rp 127 triliun ini," lanjut Jokowi.

Dia menegaskan, persoalan pertahanan jangan sampai ada markup. Semua proses harus berjalan dengan bersih. Selain itu, tidak melupakan industri pertahanan dalam negeri.

Pembelian alutsista kata Jokowi, harus sesuai dengan kebutuhan jangka panjang. Yakni apakah alat itu bisa tetap berguna untuk 20 hingga 50 tahun ke depan, menurutnya harus dihitung dengan baik.

Jokowi mengatakan, ia sudah berbicara dengan Prabowo untuk menghidupkan industri pertahanan dalam negeri untuk pembelian alutsista. Sehingga industri pertahanan dalam negeri, harus diberi kesempatan ikut dalam penyediaan alutsista hingga puluhan tahun ke depan.

"Ingat UU industri pertahanan yang mengharuskan adanya barter teknologi, kerjasama produksi dengan BUMN, peningkatan tingkat kandungan dalam negeri (TKDN), dan pengembangan rantai produksi antara BUMN dengan koorporasi swasta dan UKM. Ini penting dan bisa satu inline," jelas mantan Gubernur DKI itu.

Dibela Jokowi

Selain mendapat kepercayaan Presiden Jokowi dalam mengelola anggaran pertahanan, Prabowo ternyata juga dibela saat kerapknya ia keluar negeri mendapat kritikan dari  Ketua DPP PKS Mardani Ali Sera

Mantan gubernur DKI Jakarta itu bilang bahwa kunjungan Prabowo ke luar negeri bukan untuk jalan-jalan. Jokowi menyebut bahwa Prabowo kerap ke luar negeri untuk menjalankan tugasnya sebagai menteri pertahanan. 

"Kalau ada yang mempertanyakan, Pak Menhan pergi ke sebuah negara, pergi ke sebuah negara, pergi ke sebuah negara, itu adalah dalam rangka diplomasi pertahanan, bukan sekadar jalan-jalan, katanya dalam pidato pembukaan pada rapat pimpinan Kementerian Pertahanan, TNI, dan Polri tahun 2020, Kamis, 23 Januari 2020, dikutip dari VIVAnews.

Jokowi pun menekannya soal pentingnya kedaulatan negara, mengingat konflik atau perang bisa saja terjadi dalam bentuk apa pun. Pasalnya, menurut dia, spektrum konflik kini semakin meluas. Karena itu, salah satu cara yang perlu dilakukan dengan diplomasi pertahanan ke sejumlah negara.  

"Kalau ada yang bertanya itu belum mengerti urusan diplomasi pertahanan. Meski pun saya tahu, dalam rangka melihat alutsista (alat utama sistem persenjataan) yang ingin kita beli bagus atau tidak bagus, bisa digunakan atau  tidak bisa digunakan, semuanya dicek," tutur Jokowi.

Lagipula, dia menambahkan bahwa kunjungan Prabowo ke sejumlah negara atas sepengetahuan dan persetujuan dirinya. Namun sayangnya, tak banyak yang tahu soal itu.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya