Soal Evakuasi WNI dari Wuhan, Hidayat Nur Wahid Sebut di Tangan Jokowi

Mahasiswa asal Aceh berada di Kota Wuhan, Aceh, paska penyebaran virus Corona.
Sumber :
  • istimewa

VIVA – Jumlah korban jiwa dan terinfeksi akibat virus corona di China terus bertambah. Hingga kini, korban tewas sudah mencapai 132 orang, dan terinfeksi hampir 6.000 kasus. 

Sidang Sengketa Pilpres di MK, Bawaslu Sebut Jokowi Bagi-bagi Bansos Tak Langgar Netralitas

Makin banyak korban yang berjatuhan, membuat sejumlah negara mengevakuasi warga negaranya dari China, terutama Wuhan, tempat pertama terdeteksinya virus corona. Beberapa negara itu, di antaranya Amerika Serikat, Jepang, Jerman, Korea Selatan. 

Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid pun meminta keseriusan pemerintah dalam menangani wabah virus corona yang datang dari wilayah Wuhan, China. Dia bilang, sejumlah negara seperti Amerika, Jepang dan Jerman lebih sigap dalam menangani keselamatan warganya dengan melakukan evakuasi dari sarang virus mematikan tersebut.

Gus Miftah Curiga Jokowi Pilih Bahlil Lahadalia Jadi Menteri Karena Lucu, Bukan Prestasi

"Itulah karenanya kalau Amerika diizinkan padahal dia musuh dagangnya China, masa Indonesia enggak diizinkan?" kata dia di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Rabu, 29 Januari 2020, dikutip dari VIVAnews.

Karena itu, menurut dia, saat ini soal evakuasi warga negara Indonesia (WNI) dari Hubei, khususnya Wuhan, menjadi keputusan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Mantan gubernur DKI Jakarta itu ingin mengevakuasi WNI atau tidak. 

Jokowi Tegaskan Freeport Bukan Milik Amerika Lagi, tapi Indonesia

"Sekarang bola ada di tangan pak Jokowi," ujar politikus PKS itu.

WNI minta pulang

Hidayat bilang, Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) di Wuhan telah menyampaikan keinginan mereka supaya bisa keluar dari China. Hal itu mengingat jumlah korban virus corona di wilayah tersebut terus meningkat. Karena itu, menurutnya, sebelum terlambat, pemerintah Indonesia harus melakukan evakuasi WNI dari wilayah terdampak virus corona di China. 

"Karena kita dengarkan di sini katanya semua sudah disiapkan, bahkan katanya Puskesmas sudah siap untuk menangani," ujarnya.

Baca juga:

Tentang Putri Arab yang Ditipu WNI Senilai Rp512 Miliar

Ada Tokoh yang Dibidik dan Harus Dijatuhkan di Kasus Jiwasraya?

Kasus Harun Masiku, Roy Suryo Bandingkan CCTV Bandara Soetta Vs Warteg

Sementara salah satu WNI di Wuhan bernama Patmawaty Taibe berharap bisa segera dievakuasi. Kendati demikian, dia memahami bahwa proses pemulangan ke Tanah Air tidak mudah.

Dia menambahkan bahwa komunikasi WNI dengan KBRI terus dilakukan. Mereka juga mendapatkan transfer sejumlah uang untuk memenuhi kebutuhan hidup selama sepekan, namun Patmawaty mengungkapkan bahwa pasokan atau bahan logistik kebutuhan pokok tidak selalu tersedia dan bisa dibeli lantaran cuma beberapa pasar dan toko yang buka.

"Kami tadi sudah mendapatkan informasi bahwa proses evakuasi sudah mulai diusahakan pihak Kementerian Luar Negeri. Kami sendiri di sini sudah mulai agak panik gitu kondisinya karena kita enggak tahu sampai kapan kota Wuhan ini di-lock down," katanya dikutip dari tvOne, Rabu 29 Januari 2020.

Pesawat TNI AU siap evakuasi WNI

Sementara itu, TNI AU telah menyiapkan tiga pesawat untuk mengevakuasi WNI di China. Selain itu, juga akan disiapkan tenaga medis untuk membantu proses pemulangan tersebut. 

"Hasil rapat kemarin, dua hari yang lalu, kita rapat dengan Kementerian Polhukam dan Kemenkes, Kemenlu juga kita sudah siapkan pesawat dua Boeing 737 dan satu C130 Hercules. Kita juga siapkan personel dari Batalyon Kesehatan," kata Marsma Fajar Adrianto. 

Jika ada instruksi dari pemerintah untuk melakukan evakuasi, kata dia, TNI AU akan langsung bergerak. Diharapkan pemerintah China memberikan izin kepada Indonesia untuk memulangkan WNI. 

"Menunggu dari Kemenlu, bisa tembus enggak ke pemerintah sana (China) agar kita bisa berangkat atau tidak, yang jelas TNI AU siap 24 jam," ujarnya.  

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya