- VIVA/Ahmad Farhan Faris
VIVA – Komisioner Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) Pusat melakukan media visit serta silaturahmi ke VIVA Group, khususnya redaksi tvOne dan ANTV, di Kawasan Industri Pulogadung, Jakarta Timur, Kamis, 30 Januari 2020.
Jajaran VIVA Group yang hadir di antaranya Komisaris Utama tvOne Anindra Ardiansyah Bakrie, Direktur Utama tvOne Ari Ahmad Widarmana, Direktur Utama ANTV Ahmad Zulfikar, serta Pemimpin Redaksi tvOne Karni Ilyas.
Sementara, Komisioner KPI Pusat 2019-2022 yang hadir yakni Ketua KPI Agung Suprio, Mulyo Hadi Purnomo, Nuning Rodiyah, Mimah Susanti, Hardly Stefano Pariela, dan Irsal Ambia.
"Selamat datang dan terima kasih kepada Komisioner KPI Pusat yang meluangkan waktu untuk hadir silaturahmi ke grup kami, VIVA Group. Menurut kami, KPI merupakan mitra dari stasiun-stasiun televisi. Tapi, saya tidak mau sebut mitra, melainkan KPI sebagai saudara bagi tvOne dan ANTV," kata Ardi Bakrie.
Ia pun bersyukur tvOne sejak pertama berdiri menjadi televisi berita nomor wahid di Indonesia. Tentu, hal itu tidak lain dan bukan karena jajaran tvOne ingin selalu memberikan berita-berita teraktual dan cepat. Namun, agar masyarakat tidak bosen juga disajikan acara talkshow yang lebih religi dan berkaitan dengan berita.
"Kita juga mendeklarasikan bahwa tvOne sebagai TV News and Sport. ANTV fokus pada program anak dan entertainment. Makanya, kita perlu masukan dari saudara kita (KPI)," ujarnya.
Di samping itu, Ardi Bakrie mengatakan VIVA Group terus mengembangkan inovasi-inovasi di tengah era digitalisasi yang lahir. Tentu, sebagai industri penyiaran ada rasa was-was alias deg-degan dengan munculnya proses digitalisasi.
"Kita selalu melakukan inovasi-inovasi mengingat tantangan ini hadir tidak lama lagi dan akan berdampak besar untuk TV analog. Kami selalu berikan masukan motivasi untuk bisa berkarya, menciptakan konten baru sehingga nantinya kita tidak tertinggal," jelas Ardi Bakrie.
Industri penyiaran tetap sehat
Ketua KPI Pusat Agung Suprio menyambut baik pertemuan antara KPI dengan jajaran VIVA Group. Tentu, pertemuan ini juga membuat hubungan menjadi lebih hangat selain menyamakan persepsi. Sebab, banyak dinamika antara KPI dengan lembaga penyiaran.
"Prinsipnya, industri harus tetap sehat. Kalau industri mati, mungkin kami punya kesalahan juga. Jadi, industri penyiaran bagaimana pun harus sehat, berkembang dan mampu mensejahterakan karyawannya," kata Agung.
Ia mengakui bahwa sekarang persaingan lembaga penyiaran begitu ketat, karena munculnya era digital dengan media baru. Namun, KPI tetap ingin industri lembaga penyiaran sehat, eksis dan berkembang. "Lembaga penyiaran tetap menjadi barometer untuk masyarakat," ujarnya.
Apresiasi tvOne
Sementara itu, Komisioner KPI Pusat, Nuning Rodiyah, mengapresiasi sebesar-besarnya tayangan Pemilu 2019 di tvOne. Menurut dia, tvOne paling berimbang dan kritis. Memang, tvOne menayangkan juga nada framing, tapi lebih sedikit tidak sebanyak yang lainnya.
"Ini catatan kami positif. Artinya ke depan pilkada 2020, tentu akan menjadi standing point bagi teman-teman tvOne. Pilkada 2017 dan 2018, saya kira sudah sangat jauh berbeda dari tayangan 2014 lalu. Tahun 2014 banyak TV liar. Tapi, tahun 2019, Alhamdulillah tvOne sudah cukup berimbang," ujarnya.
Nuning juga mengapresiasi tvOne untuk prosentase tayangan religi sangat tinggi dan banyak penontonnya. Selain itu, Nuning menyebut program berkualitasnya tvOne yang masuk Anugerah KPI Tahun 2019 yaitu dokumenter terbaik Indonesia dalam peristiwa.
"Program Indonesia dalam peristiwa, catatan kami dokumenter menginspirasi banyak penonton untuk tahu persis sejarah Indoensia. Sekalian saya sampaikan, program literasi akan mengajak program-program kualitas untuk tampil di KPI," jelas dia.
Tayangkan animasi dalam negeri
Khusus ANTV, kata Nuning, KPI hanya berharap bisa menjadi televisi nomor 2 atau nomor 3. Karena, ANTV sempat merajai saat Ramadan tahun lalu dengan salah satu program tayangannya.
"Kedua, apresiasi kami ke ANTV pernah meraih televisi ramah disabilitas. Karena, ANTV inisiator untuk menampilkan juru isyarat di program beritanya. Catatan kami, program berita ANTV perlu ditambah lagi," jelas Nuning.
Di samping itu juga ia berharap ANTV menampilkan konten animasi-animasi dalam negeri untuk tayangan program televisi anak. Memang, saat ini patut diapresiasi program yang disiarkan. Sayangnya, yang ditampilkan konten produksi luar negeri.
"Harapannya, kita punya animator muda konten kreator bisa menjadi komunitasnya ANTV dan hasil produksinya bisa ditayangkan di ANTV. Memang mahal biayanya, tapi konten dalam negeri ini harus tampil di tv kita," tegas Nuning.
