Antisipasi Penyebaran Corona, Jalur Laut dan Udara Makin Diperketat

Evakuasi WNI di Wuhan Terkait Penyebaran Virus Corona.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Kementerian Luar Negeri RI/mrh/aww

VIVA – Untuk mengantisipasi penyebaran virus corona yang sedang mewabah di Wuhan, China, pemerintah Indonesia melakukan berbagai upaya antisipasi. Selain memperketat jalur udara, jalur laut pun dilakukan pengawasan ketat. 

Perang Milisi Hamas vs Israel Berkecamuk, Prabowo Janji Upayakan Evakuasi 45 WNI dari Palestina

Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi mengaku, upaya mengetatkan penjagaan di kawasan laut itu juga akan dilakukan, dengan prosedur yang sama ketatnya dengan pencegahan melalui jalur udara.

"Berkaitan dengan laut ini juga akan kita bahas dalam dua hari ini. Akan Kita laporkan ke presiden berapa besar pergerakannya, berapa besar penumpang, yang pasti penumpang tidak ada ya, jadi hanya crew kapal-kapal itu," kata Budi Karya di kantornya, kawasan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Senin 3 Februari 2020 dilansir dari VIVAnews.

Bantu Evakuasi WNI Dari Sudan, Pemerintah Indonesia Sampaikan Ini untuk Arab Saudi

Pengetatn jalur laut

Mengenai apakah akan ada dampak ekonomi dengan pengetatan penjagaan jalur laut, beserta potensi dampak ekonominya, Budi Karya mengaku baru akan membahas hal tersebut dengan Presiden Jokowi.

TNI Berhasil Evakuasi 110 WNI yang Terjebak Perang Sudan

"Berkaitan dengan dampak atau kegiatan ekonomi di laut, bagaimana tindak lanjutnya nanti kita akan bahas dan akan kita rapatkan dengan Pak Presiden," ujarnya.

Dirjen Perhubungan Laut Kemenhub, R. Agus H. Purnomo mengaku, standard operasional prosedur atau SOP terkait upaya pengetatan pengawasan terhadap wabah virus Corona di jalur laut, sudah dimiliki oleh pihaknya.

"Terkait dengan SOP, sudah ada. Kami bekerja sama dengan Karantina kegiatan pelabuhan bahwa kapal-kapal China atau yang singgah di China dalam waktu-waktu terakhir, semua dikarantina. Di tempat labuh jangkar," kata Agus.

Maskapai pun hentikan penerbangan ke China

Sementara itu maskapai penerbangan Citilink Indonesia melakukan pemberhentian sementara untuk penerbangan dari dan menuju Cina baik penerbangan reguler maupun penerbangan charter mulai dari 1 Februari 2020.

Direktur Utama Citilink Indonesia Juliandra mengatakan bahwa pemberhentian sementara ini dilakukan demi menjamin kesehatan masyarakat Indonesia serta untuk memberikan dukungan penuh terhadap upaya pemerintah dalam mencegah penyebaran virus Corona.

Citilink Indonesia memiliki satu penerbangan reguler rute Denpasar-Kunming, serta lima penerbangan charter rute Manado-Guiyang, Padang-Kunming, Denpasar-Wenzhou, Denpasar-Guiyang dan Solo-Kunming.

Selain melakukan pemberhentian sementara penerbangan dari dan menuju Cina, Citilink Indonesia juga melakukan antisipasi dengan cara menyemprotkan cairan disinfektan untuk pesawat yang sebelumnya terbang dari Cina bekerja sama dengan Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) bandara setempat guna mengantisipasi adanya virus corona yang tersebar.

“Citilink Indonesia akan terus memantau terkait situasi dan kondisi mengenai virus corona yang sedang mewabah dan akan terus melakukan antisipasi penyebaran virus corona. Hal ini dilakukan untuk memberikan kenyamanan dan keselamatan seluruh penumpang,” tutur Juliandra.

Bagi penumpang yang penerbangannya terdampak dapat melakukan refund (pengembalian uang tiket), sesuai ketentuan yang berlaku, dengan menghubungi call center Citilink Indonesia di 0804-1-080808.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya