Logo BBC

Sensus Penduduk Online, Memudahkan atau Mengancam Data Pribadi

BPS menyebut data yang terkumpul dalam sensus penduduk tahun 2020 akan memudahkan pemerintah mengambil kebijakan yang tepat sasaran. - ANTARAFOTO/M RISYAL HIDAYAT
BPS menyebut data yang terkumpul dalam sensus penduduk tahun 2020 akan memudahkan pemerintah mengambil kebijakan yang tepat sasaran. - ANTARAFOTO/M RISYAL HIDAYAT
Sumber :
  • bbc

Untuk pertama kalinya, sejak 15 Februari lalu sensus penduduk sepuluh tahunan Badan Pusat Statistik dilakukan secara daring atau online.

Metode ini diklaim tepat karena mobilitas yang semakin tinggi membuat masyarakat sulit ditemui di rumah dalam pencacahan pintu ke pintu.

Namun metode baru ini juga dinilai rentan mengabaikan perlindungan data pribadi warga negara. Alasannya, kata peneliti, hak penduduk dan peruntukan informasi tidak dipaparkan detail sejak awal pengisian data personal.

Wahudi Djaffar, peneliti senior di Lembaga Studi dan Advokasi Masyarakat (Elsam), menyebut BPS harus merinci seluruh bentuk akhir pengolahan data sensus penduduk ini.

Dalam prinsip perlindungan data pribadi, kata Wahyudi, informasi personal warga negara harus digunakan untuk tujuan terbatas dan dengan persetujuan pemilik data.

BPS, menurut Wahyudi, juga harus memberi keleluasaan masyarakat untuk mengoreksi, mengubah, dan menghapus data pribadi mereka di portal sensus BPS.

Wahyudi menilai seluruh poin itu disebutnya belum diakomodasi oleh BPS. Padahal menurutnya di seluruh dunia, isu big data dan perlindungan data pribadi makin penting dibandingkan era sensus penduduk sebelumnya.