Indonesia Masih Rayu Arab, Minta Jemaah yang Sudah Terbang Bisa Umrah

Jemaah Indonesia di Arab Saudi
Sumber :
  • Darmawan/MCH2019

VIVA – Pemerintah Indonesia masih berupaya meyakinkan agar Kerajaan Arab Saudi memperbolehkan jemaah umrah asal Indonesia yang sudah terbang dan mendarat di bandara Riyadh, Jeddah dan juga Madinah untuk masuk Tanah Suci untuk melaksanakan ibadah umrah.  

Kementerian Haji Meminta Jemaah Umrah Harus Keluar dari Arab Saudi pada 6 Juni

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, di Istana Kepresidenan Jakarta, Kamis 27 Februari 2020, menyampaikan bahwa sebelum peraturan dari Saudi itu keluar, beberapa penerbangan dari Tanah Air yang membawa jemaah umrah sudah terlanjur terbang.   

"Jadi teman-teman baik yang di Riyadh maupun di Jeddah dan dari saya, dari Jakarta juga melakukan pendekatan kiranya yang sudah terlanjur landing itu dapat di perkenankan untuk umrah walaupun katakanlah ada pemeriksaan-pemeriksaan kesehatan dan sebaginya kita serahkan," kata Retno Marsudi. 

Warga Iran Kini Dapat Kembali Berangkat Umrah Setelah 9 Tahun, Hal Ini Jadi Penyebabnya

Retno berharap permintaan dari Indonesia bisa diterima. Sebab saat keputusan itu dikeluarkan, para jemaah tersebut sudah berada di atas pesawat menuju Tanah Suci untuk beribadah. 

Komunikasi sudah dilakukan dengan Duta Besar Arab Saudi untuk Indonesia, Agus Maftuh Abegebriel, agar melakukan pendekatan secara maksimal untuk menyampaikan atensi dari pemerintah.

Syekh Abu Al Sebaa, Seorang Dermawan Penyedia Makan Gratis untuk Jemaah Umrah Meninggal Dunia

Selain itu, pemerintah juga akan mengantisipasi bila ada jemaah yang transit ke negara-negara di sekitar Arab Saudi. Karena itu, seluruh kedutaan yang ada di wilayah Timur Tengah, diinstruksikan untuk berkoordinasi.

"Saya sudah meminta kepada dubes kita semua di wilayah Timur Tengah untuk terus memantau karena kemungkinan ada warga negara kita yang menjadi terhenti perjalanannya pada saat mereka transit dan sebagainya. Itu nanti penangannya itu nanti tentunya akan dikoordinasikan dengan maskapai maupun dengan travel biro masing-masing," jelas Retno.

Sementara itu, berdasarkan komunikasi Dubes RI dengan Menteri Haji dan Umrah Arab Saudi, Dr. Mohammed Saleh Benten, bahwa Kementerian Haji dan Umrah sudah resmi menghentikan visa umrah untuk sementara. 

"Dubes RI juga sedang perjuangkan nasib calon jamaah umrah yang sudah mendapatkan visa," ujarnya.

KBRI Riyadh terus mengimbau seluruh WNI di Arab Saudi untuk selalu menjaga kesehatan dan melakukan langkah pencegahan antara lain: selalu rutin mencuci tangan dengan air bersih dan sabun, menghindari sentuhan langsung dgn hewan (hidup atau mati), tidak mengunjungi pasar hewan, bagi yang sedang menderita gejala sesak napas untuk tetap berada di rumah serta menutup mulut dan hidungnya dengan masker apabila batuk atau bersin.

Sebelumnya diberitakan, pemerintah Kerajaan Arab Saudi emerintah Kerajaan Arab Saudi menerbitkan larangan sementara bagi peziarah dua kota suci, Mekah dan Madinah, serta wisatawan untuk berkunjung ke Arab Saudi. Larangan ini termasuk bagi jemaah umrah dari berbagai penjuru dunia.

Penangguhan kunjungan ke wilayah Arab Saudi ini menyusul perkembangan penyebaran virus Corona atau COVID-19. Pemerintah Arab Saudi melakukan pencegahan proaktif untuk mencegah penyebaran virus Corona baru (COVID-19) masuk ke Arab Saudi.

Guna melindungi kepentingan nasional warga negaranya, Pemerintah Arab Saudi membekukan sementara kunjungan warga negara asing ke negaranya. Selengkapnya baca: Alasan Arab Saudi Hentikan Sementara Kunjungan Umrah.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya