Kebijakan Ngawur Pemerintah yang Dicap Lambat Cegah Wabah Corona

Ekonomi Indonesia di Tengah Krisis Covid-19, Rizal Ramli
Sumber :
  • VIVA/Muhamad Solihin

VIVA – Wabah Corona menjangkiti makin banyak korban yang sudah positif di Indonesia. Per Selasa, 17 Maret 2020 sudah ada orang positif Corona hingga 172 orang. Ekonom senior Rizal Ramli mengkritik respons pemerintah yang dicapnya lambat dalam menanggulangi penyebaran virus Corona COVID-19. Dia menilai pemerintah Indonesia awalnya cenderung menganggap enteng tatkala menyebar di China.

Motor Delapan Silinder Asal China Siap Meluncur

"Saya mohon maaf. Awal-awalnya respons pemerintah itu relatif lambat dan terlambat. Mungkin karena sungkan dengan Tiongkok. Karena kejadiannya di Wuhan, Tiongkok, pejabat sungkan bicara soal Tiongkok," kata Rizal di Indonesia Lawyers Club bertema "Corona: Pro dan Kontra Lockdown" di tvOne pada Selasa 17 Maret 2020.

Rizal Ramli juga menyebut reaksi kebijakan pemerintah yang dianggapnya ngawur. Apalagi pemerintah sempat akan menganggarkan miliaran Rupiah untuk influencer agar mengantisipasi terpukulnya ekonomi pariwisata akibat Corona.

Curhat Jurnalis Asing Kala Bertugas di China

"Reaksi kebijakan yang pertama juga super ngawur. Rapat kabinet kapan itu, memutuskan membayar influencer. Padahal kita alat testing (COVID-19) saja enggak punya, kurang," ucap Rizal.

Sementara negara-negara lain justru menutup penerbangan dari negara terkena epidemi COVID-19.

Daftar Negara Sekutu Iran yang Siap Bantu Jika Perang Terjadi, Ada China hingga Rusia

"Padahal negara-negara lain menutup turis internasional, terutama dari negara-negara yang terkena kasus. Tetapi kita malah mau meningkatkan," ujar mantan Menko Perekonomian ini.

Rizal kemudian mengkritisi masih adanya penggunaan tenaga kerja dari China di Indonesia. Menurut dia pejabat yang punya relasi dengan para pengusaha seharusnya mengingatkan demi terselamatkannya Indonesia dari Corona. Jangan kemudian kepentingan pejabat dan pengusaha berkelindan dan menyebabkan adanya tenaga kerja China masuk ke Indonesia.

"Sudah kayalah, berhenti sebentar kek buat kepentingan nasional," kata Rizal.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya