Simak Pesan UAS Soal Imbauan Jaga Jarak untuk Hindari Corona

Ustaz Abdul Somad (UAS).
Sumber :
  • Instagram/@ustadzabdulsomad_official

VIVA – Pemerintah telah mengimbau kepada masyarakat agar melakukan social distancing atau jaga batas jarak untuk mencegah penyebaran virus corona atau COVID-19 di Indonesia. Lalu, bagaimana pendapat Ustaz Abdul Somad (UAS) mengenai hal tersebut?

Pilkada 2024 Berbeda dan Lebih Kompleks dibanding Pilkada Serentak Sebelumnya, Menurut Bawaslu

Menurut Ustaz Somad, upaya pemerintah dengan mengimbau masyarakat agar menjaga jarak kepada orang lain, tidak bersalaman sementara dan menghindari tempat-tempat berkerumun itu sudah tepat.

Ia menjelaskan, di zaman Rasulullah SAW juga pernah ada kisah seseorang yang terjangkit penyakit menular kemudian ditolak untuk bersalaman. Hal itu disampaikan UAS dalam instagram yang dikutip pada Kamis, 25 Maret 2020.

KPK Periksa Anggota DPR Fraksi PDIP Ihsan Yunus soal Dugaan Korupsi APD di Kemenkes

"Zaman Nabi Muhammad SAW, pernah itu ada orang yang sudah terkena penyakit kusta menular. Kata Nabi, kami sudah membai'at engkau (mestinya salaman). Karena dia terkena penyakit menular, Nabi mengatakan farji' atau pulanglah, tidak perlu bersalaman," kata Ustaz Somad.

Jadi, menurutnya apa yang dilakukan hari ini atas imbauan pemerintah bahwa masyarakat tidak berinteraksi sosial dengan orang yang dikhawatirkan menularkan virus dan tidak bersalaman itu bukan berarti meninggalkan sunnah.

Singapore PM Lee Hsien Loong to Resign After Two Decades on Duty

"Justru sedang melaksanakan sunnah," ujarnya.

Diketahui, Presiden Joko Widodo (Jokowi) sudah meminta kepada seluruh gubernur, bupati dan wali kota membuat kebijakan sesuai kondisi daerahnya menyangkut proses belajar dari rumah bagi pelajar/mahasiswa, kebijakan tentang sebagian ASN bekerja di rumah dengan tetap memberi pelayanan kepada masyarakat, dan menunda kegiatan yang melibatkan banyak orang.

Selain itu, setiap daerah agar meningkatkan pelayanan pengetesan infeksi COVID-19 dan pengobatan secara maksimal, memanfaatkan kemampuan Rumah Sakit Daerah, bekerja sama dengan Rumah Sakit Swasta, serta lembaga riset dan pendidikan tinggi.

Menurut Jokowi, virus corona ini bisa dicegah dan dikurangi penyebarannya melalui social distancing. Maka, pemerintah tidak memilih jalan lockdown dengan pertimbangan negara ini memiliki karakter, budaya dan tingkat kedisiplinan yang berbeda-beda.

Di negara ini, yang paling tepat adalah physical distancing atau meminta setiap warga menjaga jarak aman satu dengan yang lain. Kalau jaga jarak ini bisa dilakukan dengan disiplin, maka diyakini akan bisa mencegah penyebaran COVID-19 ini.


Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya