Hasil Rapid Tes Massal, Warga Jabar Positif Corona Tambah 300 Orang

Ilustrasi Rapid Test Dilakukan Tenaga Medis
Sumber :
  • VIVAnews/Muhammad AR

VIVA – Sebanyak 300 orang warga Jawa Barat, positif terjangkit virus corona atau covid-19. Fakta ini diketahui setelah dilakukan rapid tes masif oleh Pemerintah Provinsi Jawa Barat, belum lama ini. Tes yang dilakukan di 27 kabupaten kota ini juga sudah terdata di Pusat Informasi dan Koordinasi Cobid-19 Provinsi Jawa Barat pada Senin, 30 Maret 2020.  

COVID-19 di Jakarta Naik Lagi, Total Ada 365 Kasus

Dari total tes yang dilakukan terhadap 22 ribu warga Jawa Barat, sebanyak 300 warga diketahui positif terpapar virus corona, dan dari jumlah itu yang terbanyak adalah warga Kota Sukabumi. 

Menurut Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, sebanyak 300 orang yang positif ini telah berada di pusat kesehatan dan akan menjalani tes lanjutan menggunakan PCR. Ini dilakukan untuk memastikan akurasi paparan virus corona dalam tubuh 300 warga tersebut.  

Kasus COVID-19 di DKI Jakarta Naik Sejak November 2023

"Dari hasil tes ini ada yang diluar perkiraan. Ternyata hasil positif banyak di Kota Sukabumi," kata Ridwan Kamil dalam keterangan pers, Senin 30 Maret 2020. 

Ridwan Kamil telah menginstruksikan, khususnya kepada Pemerintah Kota Sukabumi untuk melakukan pencegahan segera agar penyebaran virus corona dapat dicegah lebih meluas lagi. 

Pakar Imbau, Waspadai Pandemi Disease X, Mematikan Dibanding COVID-19

Sementara itu, berdasarkan data yang tercatat di Jawa Barat, jumlah orang dengan pemantauan corona di Jawa Barat saat ini mencapai 5.293 . Kemudian pasien dengan pengawasan telah mencapai 600 orang dan tersebut di seluruh wilayah Jawa Barat. 

Selain itu, Ridwan Kamil juga meminta warga yang ingin mudik ke Jawa Barat pada musim lebaran 2020 untuk sementara tidak dilaksanakan. Imbauan ini juga akan dipertegas dengan maklumat yang diedarkan ke seluruh daerah untuk melarang aktifitas mudik dan piknik pada masa Lebaran Idul Fitri 1441 Hijriah.

"Wahai para orang Jabodetabek khususnya Jakarta, sebaiknya tidak mudik. Kalau yang tetap mudik, akan jadi ODP. Jadi harus karantina diri 14 hari," ujarnya. Perbaharui informasi Anda mengenai penanganan virus corona dalam tautan berikut ini.

Laporan: Jhon Hendra/ tvOne Jawa Barat 
 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya