Nuansa di Tengah Duka Lara Corona, Kemenag Sampaikan Pesan Paskah

Suasana Teatrikal Jalan Salib Paskah
Sumber :
  • VIVA/M Ali Wafa

VIVA – Umat Kristen pada pekan ini akan memperingati Jumat Agung dan Paskah tahun 2020. Dua hari perayaan penting tersebut akan digelar dalam suasana berbeda, seiring adanya wabah Corona COVID-19.

Menkes: Implementasi Nyamuk Ber-Wolbachia untuk Tanggulangi Dengue Mulai Bergulir

Kementerian Agama telah mengeluarkan imbauan agar umat Kristen melaksanakan ibadahnya di rumah dengan memanfaatkan teknologi informasi. Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Kristen Kemenag, Thomas Pentury  menyampaikan seruan Paskah melalui layanan flyer yang disebar kepada gereja-gereja di seluruh Indonesia.

Ia mengajak seluruh umat Kristen Indonesia untuk menjadi gereja yang menghargai, merawat dan memuliakan kehidupan dengan mengambil bagian ikut mencegah penyebaran.

Mengapa Umat Kristen Merayakan Paskah? Simak Sejarah beserta Maknanya

"Mari menjadi gereja yang bangkit, bersaksi, dan solid melayani dalam masyarakat yang majemuk di tengah realitas keragaman denominasi gereja," kata Thomas di Jakarta, Kamis, 9 April 2020. 

Thomas juga mengajak umat Kristen menjadi gereja yang terus-menerus mengembangkan wawasan teologis, wawasan oikoumenis, wawasan kebangsaan sehingga makin mampu berkiprah dengan cerdas dan bernas di tengah pertarungan global.

Instruksi Irjen Karyoto ke Jajarannya Pastikan Rangkaian Perayaan Paskah Kondusif

"Kepada seluruh umat Kristen Indonesia, saya mengucapkan selamat Hari Raya Paskah 2020. Kiranya dengan semangat Paskah kita dimampukan untuk mengukir karya terbaik bagi masyarakat bangsa dan negara kita tercinta demi pemuliaan nama Tuhan," pesannya.

Seruan Paskah yang disampaikan Ditjen Bimas Kristen:

"Ia tidak ada di sini sebab Ia telah bangkit; Damai sejahtera bagi Kamu! Sama seperti Bapa mengutus Aku demikian juga sekarang Aku mengutus kamu.." (Bdk Mat, 28:6; Yoh.20:21a)”

"Saudara-saudara umat kristen Indonesia yang terkasih. Salam sejahtera dalam kasih Yesus Kristus. Salam Paskah! Sebagai warga Gereja Indonesia bahkan sebagai bangsa Indonesia yang memeluk berbagai agama, kita patut menaikkan puji dan syukur ke hadirat Allah dalam Yesus Kristus, oleh karena atas kasih dan anugerahNya kita telah diantarkan Tuhan memasuki Hari Raya Paskah 2020. 

Sebagai pribadi, komunitas, persekutuan, dan sebagai bangsa kita sangat merasakan bahwa tangan Tuhan yang ramah dengan setia telah memapah langkah kita dan menuntun jalan kita dalam menapaki kehidupan dengan berbagai gumul juang serta turbulensi yang datang menerpa. Umat Kristen Indonesia sebagai bagian integral dari bangsa Indonesia menaikkan syukur kepada Allah oleh karena diutus sebagai solusi untuk mengukir karya terbaik dalam sebuah Negara Kesatuan Republik Indonesia yang mejemuk yang menghargai dan memberi ruang bagi agama-agama untuk hidup dan berkembang.

Perayaan Paskah tahun ini dilaksanakan secara spesifik dan aksentuasi yang amat khusus oleh karena suasana kehidupan bangsa dan dunia internasional tengah menghadapi terpaan pandemik Covid-19 yang telah menimbulkan ketakutan, cemas, panik sebagai akibat ada ribuan orang direnggut nyawanya oleh Covid-19. 

Hari-hari ini dengan penuh sukacita dan rasa syukur yang meluap, umat Kristen Indonesia bahkan bersama dengan umat Kristen di seluruh dunia merayakan Paskah, peringatan kebangkitan Yesus dari kematian.

Yesus, yang sepanjang rentang kehidupanNya menerima hujatan, ujaran kebencian, persekusi, merangkul derita dan meniti jalan sengsara, melalui peristiwa Paskah telah membebaskan manusia dari belenggu penderitaan dan kuasa kematian sehingga mampu menjadikan manusia itu benar-benar sebuah ciptaan baru (2 Kor 5:17). Hari Raya Paskah dalam konteks merebaknya pandemik Covid-19 yang mematikan ribuan orang menyajikan sebuah paradoks yang amat jelas tatkala Paskah dipahami, dimaknai, dan diimani justru sebagai peristiwa kebangkitan Yesus dari kematian. 

Kebangkitan Kristus adalah wujud kasih Allah kepada manusia yang mengakhiri kuasa kematian dan menggantikannya dengan kuasa kehidupan. Yesus sendiri yang menegaskan bahwa Ia concern dan berpihak kepada kehidupan. Merayakan Paskah tidak berarti lain kecuali mengembangkan terus sikap yang menghargai dan memuliakan kehidupan dalam kenyataan praktis. 

Umat Kristen dalam suasana apapun, tetap memperingati Hari Raya Paskah dengan ungkap syukur dan sukacita sebab Paskah memberikan optimisme baru serta kehidupan yang lebih prospektif. Dalam perspektif teologis, perayaan Paskah sebagai peringatan kebangkitan Yesus Kristus dari kematian merupakan inti dan dasar dari seluruh konstruksi kekristenan. Alkitab menegaskan "Tetapi andaikata Kristus tidak dibangkitkan maka sia-sialah pemberitaan kami dan sia-sialah juga kepercayaan kamu." (1 Kor 15:14)

Yesus hidup, Yesus bangkit, Yesus melawan kematian. Ucapan Malaikat amat tegas. "Ia tidak ada di sini sebab Ia telah bangkit." Yesus tidak terkurung "di sini" pada kubur, pada kematian, Ia bangkit mewujudkan "keakanan" yaitu kehidupan yang berpengharapan. Tatkala kehidupan terancam oleh merebaknya wabah, oleh lilitan penyakit, oleh nafsu genocide, oleh amuk, konflik dan perang, maka Gereja dan umat Kristen harus segera tampil membela dan memelihara kehidupan.

Umat Kristen merayakan Paskah tahun ini dalam aksentuasi khusus, aksentuasi dualitas ada sukacita karena Yesus bangkit dari kematian, ada nuansa duka lara karena terpaan wabah Covid-19 yang menimbulkan korban jiwa dan berdampak multidimensi. Dalam konteks itu kami mendorong gereja-gereja untuk melaksanakan aktivitas peringatan Paskah, termasuk sakramen Perjamuan Kudus dengan mempertimbangkan berbagai protokol yang telah disusun pemerintah dan pedoman yang disusun oleh lembaga gerejawi dalam upaya kita bersama memutus rantai penyebaran wabah COVID-19 di wilayah kita masing-masing. Dalam rangka merayakan Paskah tahun 2020, kami mengajak seluruh umat Kristen Indonesia untuk:

1. Menjadi Gereja yang menghargai, merawat dan memuliakan kehidupan
2. Menjadi gereja yang Bangkit, Bersaksi, dan Solid Melayani dalam masyarakat yang majemuk di tengah realitas keragaman denominasi Gereja
3. Menjadi Gereja yang terus menerus mengembangkan wawasan teologis, wawasan oikoumenis, wawasan kebangsaan sehingga makin mampu berkiprah dengan cerdas dan bernas di tengah pertarungan global.

Akhirnya, kepada seluruh umat Kristen Indonesia di manapun berada, saya mengucapkan selamat Hari Raya Paskah 2020, kiranya dengan semangat Paskah kita dimampukan untuk mengukir karya terbaik bagi masyarakat bangsa dan negara kita tercinta demi pemuliaan nama Tuhan".
 

Baca juga: Update Corona 9 April 2020 di Indonesia: 3293 Kasus, 280 Meninggal

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya