Update Corona Jatim 10 April 2020: 256 Kasus Positif, Sembuh 63 Orang
- VIVA.co.id/ Nur Faishal (Surabaya)
VIVA – Kasus Corona COVID-19 di Jawa Timur bertambah signifikan lagi pada Jumat, 10 April 2020. Terdapat tambahan 33 kasus sehingga total sementara ini sebanyak 256 kasus. Adanya 33 kasus baru itu tersebar di 13 kabupaten/kota, tiga di antaranya baru berstatus zona merah yaitu Kabupaten dan Kota Probolinggo, serta Kota Pasuruan.
Sejumlah 33 kasus baru itu rinciannya yakni 4 kasus masing-masing di Kota Surabaya dan Kota Kediri; 3 kasus di Kabupaten Probolinggo; 2 kasus masing-masing di Kota Pasuruan, Kabupaten Bangkalan, Gresik, dan Kabupaten Kediri; dan 1 kasus masing-masing di Kabupaten Nganjuk, Magetan, Sidoarjo, Lumajang, Kabupaten Malang, Kota Kediri, dan Kota Probolinggo.
Disebut kemudian yang agak melegakan karena tambahan kasus baru itu dibarengi dengan bertambahnya pasien yang terkonversi negatif atau sembuh juga bertambah yaitu 6 orang. Total pasien sembuh hingga saat ini sebanyak 63 orang atau setara dengan 24,61 persen dari total 256 kasus. Juga sedih karena pasien meninggal bertambah menjadi 22 orang.
Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa mengatakan, persentase kesembuhan Corona COVID-19 di Jawa Timur tertinggi secara nasional. "Saya ingin menyampaikan terima kasih yang tidak pernah berhenti kepada seluruh tenaga medis," katanya di Gedung Negara Grahadi Surabaya pada Jumat malam, 10 April 2020.
Sementara jumlah pasien dalam pengawasan atau PDP di Jatim bertambah menjadi 1.333 orang. Adapun jumlah orang dalam pemantauan atau ODP bertambah menjadi 13.342 orang. Khofifah meminta seluruh Gugus Tugas COVID-19 di daerah agar bekerja ekstra dan masyarakat kooperatif melaporkan diri jika memang baru saja melakukan perjalanan dari daerah terjangkit, agar proses tracing berjalan baik dan cepat.
Berdasarkan data tersebut, diketahui bahwa sudah sebanyak 32 kabupaten/kota di Jatim yang masuk zona merah. Tersisa enam daerah yang belum zona merah yaitu Kabupaten dan Kota Mojokerto, Kota Madiun, Kabupaten Ngawi, Sampang, dan Kabupaten Sumenep. Bahkan, Sampang dan Sumenep sampai kini bertahan di status zona hijau alias hanya terdapat ODP.
Pilkada 2024 Berbeda dan Lebih Kompleks dibanding Pilkada Serentak Sebelumnya, Menurut Bawaslu
Ketua Bawaslu RI mengatakan bahwa Pilkada Serentak 2024 berbeda dan jauh lebih kompleks dibandingkan dengan penyelenggaraan pilkada serentak sebelumnya.
