JK Bandingkan Krisis Ekonomi 98 Vs Corona: Sekarang Harus Mandiri

Jusuf Kalla, Wakil Presiden
Sumber :
  • VIVA/M Ali Wafa

VIVA – Mantan Wakil Presiden, Jusuf Kalla (JK) mengatakan krisis ekonomi yang dialami tahun 1998 tentu beda dengan apa yang terjadi saat pandemi virus corona atau COVID-19. Menurut dia, sekarang Indonesia harus mengatasi dengan kekuatan sendiri.

Kasus COVID-19 di DKI Jakarta Naik Sejak November 2023

JK mengatakan Indonesia pernah mengalami krisis ekonomi pada 1998, tapi waktu itu yang terkena dampaknya hanya 3 negara yaitu Indonesia, Thailand dan Korea. Sehingga, Indonesia masih bisa minta bantuan pada IMF, Jepang dan negara lainnya.

"Beda krisis 98, kita susah tapi bisa minta bantuan keluar. Sekarang, siapa yang mau minta bantuan keluar kan. Artinya kekuatan dalam kita terakhir harus siapkan. Jadi semua harus berkorban, pemerintah tentu harus berkorban, masyarakat harus berkorban, kita semua harus berkorban," kata JK saat acara Indonesia Lawyers Club (ILC) di tvOne pada Selasa, 21 April 2020.

Pakar Imbau, Waspadai Pandemi Disease X, Mematikan Dibanding COVID-19

Saat krisis ekonomi 1998, kata dia, dulu pernah minus lima persen tapi masih bisa dibantu dengan negara lain. Namun, JK yakin Indonesia suatu saat nanti bisa menyelesaikan dengan baik masalah ekonomi setelah pandemi COVID-19.

Untuk dewasa ini, Jusuf Kalla mengajak seluruh elemen untuk sama-sama menyelesaikan sebabnya dulu yaitu wabah corona baru kemudian selesaikan ekonomi. Sebab, ekonomi itu bisa diselesaikan tapi jiwa manusia tidak akan bisa kembali sehingga harus diselamatkan.

Epidemiolog Sebut Virus Nipah Bisa Jadi Pandemi, Berpotensi Masuk Indonesia

"Karena bila tidak diselamatkan, kekhawatiran tidak akan berhenti, masyarakat akan selalu ketakutan, dan seluruh bangsa tidak bergerak. Itu efeknya kepada yang lain. Jadi, kita selesaikan sebabnya dulu," ujar Jusuf Kalla.

Ilustrasi COVID-19/Virus Corona.

COVID-19 di Jakarta Naik Lagi, Total Ada 365 Kasus

Kasus konfirmasi positif COVID-19 di DKI Jakarta kembali meningkat. Per Rabu 13 Desember 2023 tercatat ada sebanyak 131 kasus baru sehingga total kasus aktif 365 kasus.

img_title
VIVA.co.id
13 Desember 2023