Alasan Usia Pasien Corona di Indonesia Ini Paling Rentan Meninggal

Corona virus.
Sumber :
  • U-Report

VIVA – Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Republik Indonesia memapar data angka terkait kasus meninggal dunia akibat virus corona tipe baru di Indonesia. Berdasarkan dari jumlah total, sebanyak 773 jiwa telah jadi korban meninggal dunia pandemi corona di Indonesia hingga Selasa 28 April 2020 pukul 12.00 WIB.

Suasana Rumah Duka Mooryati Soedibyo, Dipenuhi Pelayat dan Karangan Bunga

Menyampaikan dalam sesi konferensi pers Graha BNPB Jakarta, Juru Bicara Pemerintah Penanganan COVID-19, Achmad Yurianto menuturkan sejumlah rentang usia dari para korban meninggal dunia virus corona.

Dijelaskan Yuri, bahwa rentang usia 30-59 tahun menjadi yang paling banyak dari jumlah total korban meninggal dunia yakni sebanyak 351 orang. Sedangkan jumlah kasus kematian terbanyak kedua pada rentang usia 60-79 tahun yaitu 302 orang.

Mooryati Soedibyo Meninggal di Usia 96 Tahun, Tantowi Yahya: Saya Bersaksi Ibu Orang Baik

Baca juga: Dikritik Kades Subang, Wagub Jabar: Jangan Teriak di Media Sosial!

Sementara kasus meninggal dunia pada pasien COVID-19 yang terinfeksi di usia muda yaitu mulai bayi hingga remaja cenderung lebih sedikit.

Mooryati Soedibyo, Pendiri Mustika Ratu Meninggal Dunia

"Kasus meninggal sebanyak 773 kalau kita perhatikan pada distribusi umurnya pada rentang usia 0-4 tahun sebanyak dua orang, rentang usia 5-14 tahun tiga orang, rentang usia 15-29 tahun 19 orang," ungkap Yuri yang dirilis situ resmi Gugus Tugas COVID-19.

Kasus kematian pada rentang usia di atas 80 tahun sebanyak 27 orang. Sebanyak 69 kematian lainnya masih dalam proses verifikasi ulang ke rumah sakit terkait rentang usia pasien.

Baca juga: Kelompok Orang Geruduk Rumah Pelapor Salat Terawih Kala Masa PSBB

itu Yurianto meminta masyarakat untuk mematuhi dan tetap disiplin secara terus menerus dalam menjalankan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) dan juga upaya pencegahan penularan virus corona.

Masyarakat diminta untuk melakukan pencegahan dengan memakai masker bila keluar rumah, cuci tangan pakai sabun dan air mengalir, jaga jarak fisik, menghindari kerumunan, tidak keluar rumah, tidak mudik sebagai upaya memutus rantai penularan COVID-19.

Dia menyebut bahwa upaya mencegah dan melawan COVID-19 harus dilakukan secara bersama-sama dengan bergotong royong dari masyarakat dan disiplin yang kuat.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya