Seratusan Karyawan Pabrik Rokok Sampoerna Diisolasi di Hotel

Ilustrasi batuk/TBC/virus corona/COVID-19.
Sumber :
  • Freepik/freepik

VIVA – Manajemen PT HM Sampoerna Tbk menutup sebagian kompleks pabriknya di Surabaya setelah dua karyawannya terkonfirmasi positif terinfeksi Virus Corona atau COVID-19 dan meninggal dunia. Seratusan karyawan lainnya diisolasi di hotel, dan diobservasi setelah dilacak kemungkinan melakukan kontak langsung.

Merinding, Puluhan Pekerja di Pabrik Rokok Bojonegoro Alami Kesurupan Massal

Ketua Rumpun Kuratif Gugus Tugas Covid-19 Jawa Timur, Joni Wahyuadi mengatakan, pihaknya sudah berkoordinasi dengan manajemen Sampoerna untuk menangani masalah itu.

"Kira-kira ada 500 orang di pabrik itu (yang berpotensi tertular). Manajemen sudah menutup sementara kompleks itu, karyawannya juga diliburkan," kata Joni di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Jawa Timur, pada Rabu malam, 29 April 2020.

COVID-19 di Jakarta Naik Lagi, Total Ada 365 Kasus

Sementara itu, Direktur Utama RSUD dr Soetomo Surabaya itu menuturkan, dua karyawan yang positif Corona meninggal dunia pada 18 April 2020 lalu. Berdasarkan hasil tracing, sembilan orang yang diduga kuat pernah berkontak langsung dengan dua pasien positif ditetapkan sebagai pasien dalam pengawasan (PDP) dan dirawat di rumah sakit.

Baca juga: Puluhan Ambulans Motor Siap Jemput Pasien Corona Hingga Pedesaan

Kasus COVID-19 di DKI Jakarta Naik Sejak November 2023

Tim juga sudah melakukan swab terhadap 163 karyawan dan masih ditunggu hasil tes PCR-nya. Selain itu, Gugus Tugas juga melakukan rapid test terhadap 323 karyawan lainnya. Hasilnya, sebanyak 100 orang diketahui reaktif (positif berdasarkan rapid test). Mereka yang reaktif langsung diisolasi dan ditindaklanjuti dengan Swab PCR pada Kamis, 30 April 2020.

Joni menegaskan, oleh pihak Sampoerna, ke 100 karyawan yang hasil rapid test nya reaktif itu langsung diisolasi di sebuah hotel di daerah tersebut untuk menjalani observasi selama 14 hari.

"Semuanya sudah diisolasi di hotel yang disediakan perusahaan," ujarnya.

Kasus di salah satu pabrik HM Sampoerna itu bisa menjadi klaster baru penularan Corona di Jawa Timur. Sebab, perusahaan tersebut mempekerjakan ribuan orang.

Sebelumnya, klaster penularan yang jadi sorotan ialah Klaster Asrama Haji Surabaya, tempat diselenggarakannya pelatihan calon petugas haji pada awal sampai pertengahan Maret lalu.

Pantau berita terkini di VIVA Network terkait Virus Corona

Toko Kelontong

Genjot Kinerja 2024, SRC Bidik 4 Juta Pedagang Retail Tradisional yang Belum Dikelola dengan Baik

SRC mencatat telah memiliki jaringan lebih dari 250 ribu toko kelontong di seluruh Indonesia hingga awal tahun 2024.

img_title
VIVA.co.id
13 Maret 2024