Seribuan Buruh Antre Pulang ke Jawa, Gubernur Bali: Mereka Bukan Mudik

Antrean kendaraan pemudik di Pelabuhan Gilimanuk, Bali.
Sumber :
  • Bobby Andalan/ Bali

VIVA – Sedikitnya 1.000 buruh atau pekerja asal Pulau Jawa di Bali mengantre hendak pulang kembali ke kawasan asalnya. Mereka ditegaskan bukan mudik tapi pulang kampung.

KTT G20 Sukses: Indonesia di Puncak Dunia?

Gubernur Bali, Wayan Koster menjelaskan, selama di Bali mereka mayoritas bekerja sebagai tukang atau buruh bangunan. Karena sudah tidak ada pekerjaan di tengah pandemi Virus Corona atau COVID-19, mereka putuskan untuk pulang kampung. 

Hal itu disampaikan Koster kepada Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Nasional, Letjen TNI Doni Monardo melalui saluran video conference, dikutip Senin 4 Mei 2020.

Mudik di Desa Penari

"Sekarang pekerjaan mereka sudah selesai dan tidak ada tempat tinggal. Mereka bukan mudik tapi pulang ke daerah asalnya. Mohon ini dibantu Pak," ungkap Koster saat meminta izin untuk membiarkan para buruh itu keluar Bali.  

Menurut Koster, para buruh itu menumpang transportasi darat. Bus atau kendaraan lain yang mengangkut mereka pun kini masih tertahan di Pelabuhan Gilimanuk.

Perbaikan Tol Trans Sumatera Rampung, KSP: Mudik Lebaran jadi Nyaman

"Bus mereka sudah sampai di Pelabuhan Gilimanuk dan tertahan di sana karena peraturan pelarangan mudik," terang Koster.

Lebih lanjut, dia mengaku telah sudah berkoordinasi dengan otoritas Pelabuhan Gilimanuk untuk mengizinkan mereka menyeberang ke Pulau Jawa. Otoritas Pelabuhan Gilimanuk pun siap menyeberangkan mereka. 

Baca juga: Truk Travel Nakal Angkut Mobil Berisi Pemudik, Segini Tarifnya

"Hanya saja KSOP Pelabuhan Ketapang tidak memperkenankan. Mohon ini dibantu. Mereka sudah dibekali surat dari Satgas COVID-19 Bali. Kasihan juga mereka pekerjaannya sudah selesai dan tidak ada tempat tinggal di sini," kata Koster kepada Doni.

Koster sendiri mengaku siap jika harus menanggung bantuan sembako kepada buruh iti. Hanya saja, yang jadi masalah mereka tak lagi memiliki tempat tinggal lantaran selama ini tinggal di bedeng-bedeng tempat mereka bekerja. Ketika proyek sudah selesai, maka bedeng-bedeng itu pun sudah tak digunakan lagi. 

"Mereka ini rata-rata bekerja sebagai tukang dan lain-lain," tutur Koster.

Menanggapi hal tersebut, Doni menanyakan wilayah asal mayoritas buruh tersebut. "Dari mana saja mereka?" tanya Doni. "Jawa Tengah Pak," jawab Koster. 

Koordinasi dengan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo yang juga ada dalam video conference tersebut pun dilakukan. 

"Masalah ini menjadi tanggung jawab kami Pak Gubernur (Jateng) Nanti kami yang koordinasikan," tegas Doni.

Pantau berita terkini di VIVA Network terkait Virus Corona

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya