Viral, Bule Ngamen Bawa Keluarga di Pasar Tradisional Lombok

Viral bule ngamen di Lombok
Sumber :
  • Dokumentasi tvOne

VIVA – Satu keluarga wisatawan asal Rusia, Mikhail, Ekaterine dan anaknya yang berusia dua tahun mendadak viral beberapa hari belakangan ini. Video mereka beredar di dunia maya, ketika ngamen di pasar tradisional di wilayah Lombok, Nusa Tenggara.

Ketua DPD PSI Jakbar Mundur, DPW PSI Jakarta: Kami Tidak Mentolerir Kekerasan Seksual

Dilaporkan tvOne, Mikhail, dan Ekaterine yang merupakan wisatawan backpacker ini terpaksa mengamen di pasar tradisional lantaran persediaan uang mereka menipis dan tidak bisa kembali ke negara Rusia karena lockdown akibat corona. Dalam video terlihat Mikhail yang membawa alat musik accordion dan sang istri yang menggendong bayi mereka terlihat santai mengamen di pasar tradisional.

"Pasangan suami istri ini mengamen untuk sekadar menyambung hidup karena persediaan uang menipis ditambah dengan pandemi corona yang membuat mereka sulit," kata news anchor Apa Kabar Indonesia malam seperti dikutip dari Youtube resmi tvOne.

Viral Trotoar Berbayar di Jakpus, Pemuda Ambil Keuntungan dari Pemotor yang Melintas

Sebelum tiba di Lombok, keluarga wisatawan asal Rusia ini diketahui telah singgah ke Malaysia dan terbang ke Bali dan akhirnya menyebarang ke Lombok untuk berlibur.

Kepala Imigrasi Mataram, Syarifullah menyebut alasan keluarga wisatawan Rusia ini mengamen di pasar tradisional lantaran  kehabisan biaya. Keluarga ini kemudian ditampung sementara di ruang tendensi pihak Imigrasi Mataram sebelum akhirnya dipulangkan ke Rusia melalui Bali beberapa hari lalu.

Cerita Biarawati yang Viral Jualan Takjil di Sukabumi

"Kesalahan yang dilakukan orang asing ini adalah mengemis di setiap pasar yang ada di lingkungan kota Mataram. Kita mengerti karena dia tidak bisa kembali ke negaranya tidak ada pesawat, terlalu lama tinggal di lombok uangnya habis, satu-satunya jalan yang ditempuh mengemis untuk biaya hidup selama ada di Lombok sebagai pengamen. Oleh karena itu, dengan alasan habis biaya saya kasian anaknya umur dua tahun," kata dia.

Syaifullah menyebut sebelum ditahan di imigrasi Mataram karena melanggar izin tinggal, keluarga ini juga sempat mengamen kembali di pasar tradisional.

"Ketika viral saya perintahkan cek, kelihatan benar kami segera proses mengambil paspornya untuk ditahan sebelum dibawa sempat ngamen di pasar pagi oleh karena langgar izin tinggal kita lakukan proses administrasi," kata dia.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya