Banyak Milenial Jadi Sumber Penularan, Tak Sadar Terinfeksi COVID-19

Ilustrasi generasi milenial.
Sumber :
  • U-Report

VIVA – Anggota Tim Pakar Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 dr Budi Santoso mengatakan, kebanyakan kaum muda atau milenial tidak sadar telah terinfeksi COVID-19 sehingga tidak merasa sebagai pembawa virus yang bisa menularkan kepada orang lain.

Kapten Vincent Kena Flu Singapura Sampai Bernanah: Lebih Sengsara dari COVID!

"Bagi kaum muda, COVID-19 kebanyakan tidak ada gejala atau tidak ada gejala klasik yang sering kita sebut sebagai orang tanpa gejala," kata Budi saat jumpa pers secara daring yang disiarkan akun Youtube BNPB Indonesia di Jakarta, Rabu, 6 Mei 2020. 

Budi mengatakan, orang tanpa gejala itu seringkali menjadi pembunuh senyap. Kaum muda sering kali salah persepsi bahwa gejala yang ada hanya flu biasa, sehingga tidak merasa sebagai pembawa virus yang bisa menularkan kepada orang lain yang mungkin lebih rentan.

KPK Cecar Fadel Muhammad soal Dugaan Kasus Korupsi APD di Kemenkes RI

Menurutnya, COVID-19 pada dasarnya sama dengan virus corona lainnya, tetapi jauh lebih agresif.

Budi menegaskan kaum muda bisa berperan serta dalam memutus rantai penularan COVID-19 dengan disiplin memantau kondisi tubuh dan informasi terkini tentang COVID-19. 

Program Petani Milenial Kaltim Diluncurkan untuk Ketahanan Pangan IKN

"Aplikasi 'Bersatu Lawan COVID' bisa diunduh dan sangat berguna. Kaum milenial daripada di rumah tidak melakukan apa-apa atau hanya melakukan rutinitas, bisa melakukan hal yang lebih bermanfaat dengan memanfaatkan aplikasi tersebut," katanya.

Budi mengatakan kaum muda yang merasa badannya tidak terlalu sehat bisa mengecek kondisi badannya menggunakan aplikasi "Bersatu Lawan COVID" sekaligus memeriksa tingkat kerawanan di daerahnya masing-masing.

"Edukasi terbaik di masyarakat, terutama terhadap kaum muda. Bila masyarakat sudah teredukasi, maka kasus infeksi akan berkurang dan bisa mengurangi beban kerja medis," tuturnya. 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya