Kemensos Catat 955 Ribu Bansos Sembako Tahap I Telah Disalurkan

Pengemasan bantuan sosial (bansos) COVID-19.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat

VIVA – Kementerian Sosial mencatat, ada ratusan ribu bantuan sosial sembako yang telah disalurkan ke masyarakat di tengah pandemi virus Corona atau COVID-19.

COVID-19 di Jakarta Naik Lagi, Total Ada 365 Kasus

"Penyaluran bansos sembako untuk tahap I sudah mencapai 955.312 kartu keluarga (KK) atau sudah 100 persen," kata Dirjen Perlindungan dan Jaminan Sosial Kememsos, Pepen Nazaruddin di Jakarta, Kamis, 14 Mei 2020.

Kini, kata dia, di DKI Jakarta memasuki penyaluran bansos sembako tahap II, berupa beras. Adapun realisasi bansos beras Bantuan Presiden untuk Jakarta, Bogor, Depok, Bekasi dan Tangerang per tanggal 13 Mei 2020, pukul 10 WIB adalah 509.344 KPM  (53,11 persen) dari total 1.450.771 KK.

Kasus COVID-19 di DKI Jakarta Naik Sejak November 2023

"Untuk realisasi bansos Sembako di Bodetabek berupa beras per hari ini sudah direalisasikan kepada sebanyak 510.759 KK (atau 50,55 persen)," ucapnya.

Sedangkan, untuk realisasi bansos sembako bantuan Presiden di Bodetabek, data per hari ini sudah direalisasikan kepada sebanyak 207.113 KK dari 510.759 KK (40,44 persen).

Pakar Imbau, Waspadai Pandemi Disease X, Mematikan Dibanding COVID-19

Untuk penyaluran tahap III yang akan datang, Kemensos kembali akan menyalurkan bansos sembako. Untuk keperluan itu, Kemensos sudah berkoordinasi dengan Pempov DKI agar distribusi sembako lebih efektif.

Untuk wilayah atau zona distribusi, Pempov DKI menyalurkan ke Jakarta Timur dan Kepulauan Seribu. Di luar itu, akan disalurkan oleh Kemensos.

Sedangkan, Dirjen Penanganan Fakir Miskin Kemensos, Asep Sasa Purnama mengatakan, penyaluran bantuan sosial pada prinsipnya harus cepat dan tepat. Bansos tunai ini mencakup 9 juta KK di seluruh Indonesia.

"Ini tentu tidak mudah. Sehingga perbaikan data berjalan seiring (simultan) dengan penyaluran BST (bantuan sosial tunai)," ujarnya.

Untuk ketepatan tentu saja sangat ditentukan oleh data yang disediakan oleh pemerintah daerah. Pemerintah daerah sendiri juga menghadapi tantangan. Dalam situasi COVID-19, tidak mudah mengumpulkan orang dalam rangka koordinasi kabupaten kota dengan aparat desa/kelurahan RT/RW.

Apalagi, lanjut dia, sebagian daerah menerapkan PSBB, yang serba membatasi pergerakan orang. Belum lagi di daerah terpencil yang serba terbatas baik sarana maupun alam, akan semakin besar tantangannya, termasuk tantangan dalam distribusi bantuan.

PT Pos sudah mengembangkan terobosan dengan bermitra dengan komunitas, misalnya dengan pihak sekolah, desa, atau kalau memang tidak terjangkau akan diantarkan langsung.

Untuk pemenuhan data penerima BST, saat ini Kemensos sudah menerima 8 juta lebih data penerima bansos yang sudah dipadankan oleh Pusat data dan Informasi (Pusdatin Kesos).

"Sebab persyaratan BST ini kan yang tidak mendapatkan bansos PKH dan Program Sembako. Perlu dicek apakah terjadi tubrukan atau tidak," ungkapnya.

Sejauh ini, sudah berjalan dengan baik. Namun memang masih mungkin saja ada 1-2-3 data yang masih belum valid. Bila dalam perkembangannya, bila ditemukan ada data yang tidak valid, maka silakan dilaporkan.

"Nanti akan kami tutup. Kemudian daerah perlu menyiapkan penggantinya," kata dia. 

Baca: Anies Sebut Pandemi COVID-19 Musibah Satu Abad Sekali

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya