Sehari 502 Positif COVID-19 di Jatim, Ini Penjelasan Gugas Corona

Virus corona di Jawa Timur
Sumber :

VIVA – Wilayah Jawa Timur menjadi kawasan dengan jumlah positif virus corona cukup tinggi. Pada Kamis, 21 Mei 2020 data menunjukkan, sebanyak 502 kasus Coronavirus Disease atau COVID-19 diumumkan terjadi di Provinsi Jawa Timur. Karena jumlah penambahan ini, total kasus per Kamis, 21 Mei 2020 mencapai 2.993 kasus.  Tambahan kasus itu adalah tertinggi secara nasional sejak virus yang disebut berasal dari Kota Wuhan, China, itu masuk ke Indonesia. 

KPK Periksa Anggota DPR Fraksi PDIP Ihsan Yunus soal Dugaan Korupsi APD di Kemenkes

Ada beberapa faktor kenapa angka kasus di Jatim yang diumumkan pada Kamis kemarin melonjak tajam. "500 pasien yang disebutkan pemerintah itu berasal, sebagian besar dari ITD (Institute of Tropical Disease) laboratorium di Unair. Itu kapasitasnya 488 orang," kata Ketua Rumpun Kuratif Gugus Tugas COVID-19 Jatim, Joni Wahyuhadi, di Gedung Negara Grahadi Surabaya pada Kamis malam, 21 Mei 2020. 

Baca Juga: Masih Ramai Saat PSBB Corona, JK: Rakyat Butuh Kebijakan yang Sinkron

Singapore PM Lee Hsien Loong to Resign After Two Decades on Duty

Joni mengatakan, angka 502 kasus yang diumumkan itu juga bukan hasil tes dalam sehari. Tapi gabungan dari tes yang dilakukan pada 18 Mei 2020 terhadap sebanyak 141 pasien, 195 pasien pada 19 Mei 2020, dan beberapa pasien pada 20 Mei 2020. "ITD Unair sendiri menyumbang 96 persen, sisanya dari laboratorium dan beberapa rumah sakit di Jatim," ujarnya.

Faktor lainnya, papar Joni, ialah meningkatnya mobilitas penduduk. Di antaranya akibat pelonggaran operasionalisasi moda transportasi publik, seperti angkutan jalur udara. Di Bandara Internasional Juanda Surabaya, sebut dia, angka penumpang yang datang maupun berangkat per harinya sebanyak 1.400-1.500 orang sejak pelonggaran diberlakukan.

PM Singapura Lee Hsien Loong Mundur dari Jabatan, Ini Sosok Penggantinya

Kendati syarat dan pemeriksaan dilakukan secara ketat  di bandara, namun hal itu masih berpotensi terjadi penularan corona. "Walaupun sudah dilakukan screening, tapi ini bisa menjadi faktor yang menaikkan status Corona virus di Jatim," tandas Direktur Utama RSUD dr Soetomo Surabaya itu. 

Ketua Tim Tracing Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Jawa Timur, Kohar Hari Santoso, mengatakan, hasil pelacakan yang dilakukan timnya, ada andil penumpang pesawat di penambahan pasien positif yang diumumkan Kamis kemarin. Kendati jumlahnya tidak banyak, namun angkanya terus berkembang. 

"Ada kelompok perjalanan luar negeri. Kami belum hitung jumlahnya persennya, tapi kita lihat ada semula dari 11 terus tambah 12 orang. Kemudian ada yang kelompok lima orang tapi tambah enam orang. Tidak terlalu besar tapi ini potensi menularkan yang lain. Kemudian ada perjalanan antar kota," kata Kohar. 

Pasien positif dari penumpang pesawat memang tidak banyak. Kohar menyebutkan, sumbangan kasus yang banyak justru dari klaster rumah sakit. Ia mengungkap ada satu rumah sakit yang pasien positifnya 20 orang, 12 di antaranya tenaga kesehatan. Sisanya berasal dari klaster-klaster lama.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya