Wabah COVID-19 Belum Berakhir, Wapres Ma'ruf Amin Minta Maaf

Wakil Presiden Maruf Amin
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Nova Wahyudi/aww.

VIVA – Wakil Presiden RI, KH Ma'ruf Amin menyampaikan permohonan maaf atas nama pemerintah kepada seluruh masyarakat Indonesia. Penyataan maaf ini diungkapkan, karena virus corona COVID-19 belum juga hilang dari republik ini. Menurut dia, untuk menghilangkan virus ini bukan perkara mudah.

Pilkada 2024 Berbeda dan Lebih Kompleks dibanding Pilkada Serentak Sebelumnya, Menurut Bawaslu

"Kami pemerintah mohon maaf karena memang bahaya belum hilang, bahaya corona belum hilang. Untuk menghilangkan ini bukan sesuatu yang mudah," kata Ma'ruf seperti dikutip dari Youtube BNPB Indonesia pada Jumat, 22 Mei 2020.

Karena, kata dia, di samping corona juga merupakan virus yang sulit dihadapi. Bahwa Indonesia memiliki jumlah penduduk besar dibanding negara ASEAN lainnya, dan wilayahnya juga sangat luas dari Sabang sampai Merauke.

KPK Periksa Anggota DPR Fraksi PDIP Ihsan Yunus soal Dugaan Korupsi APD di Kemenkes

"Ini juga kesulitan sendiri, di samping itu masih adanya masyarakat yang kurang disiplin, kurang mematuhi protokol kesehatan, jaga jarak, menggunakan masker," ujarnya.

Baca Juga: Habib Umar Assegaf Bangil dengan Petugas PSBB Siap Berdamai

Singapore PM Lee Hsien Loong to Resign After Two Decades on Duty

Walaupun begitu, kata Ma'ruf, sebenarnya suasana COVID-19 sudah mulai terjadi penurunan-penurunan. Oleh karena itu, ia berharap tidak lama lagi wabah dari Wuhan, China ini akan segera hilang dan berlalu dari Tanah Air.

"Kami mohon kita semua bersabar dalam menghadapi situasi seperti ini. Pemerintah menyadari bahwa COVID-19 membawa dampak terhadap ekonomi dan sosial. Mohon doa kepada seluruh masyarakat supaya upaya pemulihan ekonomi nasional kita dikit demi sedikit ekonomi bisa dikembalikan," jelas dia.

Di samping itu, Ma'ruf mengimbau umat Islam dalam merayakan Idul Fitri agar dilakukan di rumah, tidak di masjid maupun lapangan terbuka. Karena, situasi keadaan negara masih menghadapi bahaya COVID-19.

"Oleh karena itu, masih perlu adanya mencegah berkumpulnya massa yang banyak untuk mencegah penularan COVID-19, situasi COVID-19 masih belum aman," ucapnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya